Suasana Pidato Pengukuhan/Dok.Humas

Universitas Islam Indonesia (UII) menggelar Rapat Terbuka Senat dalam rangka pengukuhan dua profesor dari Fakultas Bisnis dan Ekonomika. Acara berlangsung pada 3 Desember 2024 di Auditorium Prof. K.H. Abdul Kahar Muzakkir, Kampus Terpadu UII, Jl. Kaliurang km. 14,5, Sleman, DIY.
Turut hadir dalam acara tersebut, Ketua Umum Pengurus Yayasan Badan Wakaf UII, Dr. Suparman Marzuki, S.H., M.Si., beserta jajarannya, Ketua Pengawas YBW UII, Prof. Ir. Widodo, MSCE., Ph.D., beserta jajarannya, serta Sekretaris Pembina, Dr. Ir. Harsoyo, M.Sc., dan tamu undangan.
Dua profesor yang dikukuhkan adalah Prof. Johan Arifin, S.E., M.Si., Ph.D., sebagai Profesor Bidang Ilmu Akuntansi Sektor Publik, dan Prof. Dr. Drs. Sutrisno, M.M., sebagai Profesor Bidang Ilmu Manajemen Keuangan.
Dalam pidato pengukuhannya, Prof. Johan Arifin menyampaikan orasi ilmiah bertajuk “Penguatan Praktik Transparansi dan Akuntabilitas Publik: Perspektif Isomorfisme Teori Institusional”. Ia menyoroti pentingnya penguatan transparansi dan akuntabilitas dalam sektor publik melalui pendekatan teoritis yang relevan dengan konteks Indonesia.

Pidato Pengukuhan Prof. Johan Arifin, S.E., M.Si., Ph.D./Dok.Humas

“transparansi dan akuntabilitas saling terkait erat, di mana transparansi menjadi landasan untuk memungkinkan pengawasan yang efektif, sedangkan akuntabilitas adalah kewajiban untuk mempertanggungjawabkan setiap kebijakan kepada Masyarakat,” ungkapnya.
Sementara itu, Prof. Dr. Drs. Sutrisno, M.M., dalam pidato bertajuk “Quo Vadis Perbankan Syariah Indonesia?”, mengulas tantangan dan prospek perbankan syariah di Indonesia. Ia menekankan perlunya inovasi dan strategi yang berorientasi pada kepercayaan publik untuk memperkuat posisi perbankan syariah di tingkat nasional maupun global.

Pidato Pengukuhan Prof. Dr. Drs. Sutrisno, M.M.

“Perbankan syariah di Indonesia menghadapi tantangan besar, terutama dalam hal literasi keuangan syariah yang rendah, pembiayaan yang belum sepenuhnya sesuai dengan prinsip syariah, serta upaya untuk meningkatkan kontribusinya terhadap perekonomian nasional. Dibutuhkan strategi inovatif dan kolaborasi semua pihak agar perbankan syariah dapat lebih kompetitif dan relevan,” ujarnya.
Pengukuhan ini menjadi bukti komitmen UII dalam mencetak akademisi yang tidak hanya unggul secara akademik tetapi juga memberikan kontribusi nyata terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan masyarakat. (Andri/Humas)

Suasana Diskusi/Dok.Humas

Yayasan Badan Wakaf Universitas Islam Indonesia (YBW UII) mengadakan acara Sharing Sistem Informasi Terintegrasi dengan Binus University pada Kamis, 28 November 2024/26 Jumadil Awal 1446, bertempat di Gedung Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia lantai 4. Acara ini dihadiri oleh jajaran Pembina, Pengawas, Pengurus, Rektorat, Dekanat, Ketua Jurusan, Ketua Program Studi, Pejabat Struktural YBW UII, Kepala Badan Sistem Informasi serta Kepala Divisi Teknologi Informasi dari berbagai fakultas di lingkungan UII.
Acara Sharing Sistem Informasi Terintegrasi yang digelar oleh Yayasan Badan Wakaf Universitas Islam Indonesia (YBW UII) menghadirkan narasumber dari Binus University, yang sudah berpengalaman dalam pengembangan sistem informasi. Diskusi ini dirancang untuk memberikan wawasan dan inspirasi bagi Yayasan dan UII dalam mengembangkan teknologi informasi yang mampu menopang transformasi digital di perguruan tinggi.
Dr. Suparman Marzuki, S.H., M.Si., Ketua Umum Pengurus YBW UII, membuka acara dengan semangat tinggi. Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa integrasi sistem informasi bukan hanya sekedar kebutuhan teknis, tetapi juga elemen strategis yang dapat mempercepat pencapaian visi Universitas.
“Hari ini menjadi momen penting bagi UII untuk memperkaya wawasan tentang bagaimana sebuah sistem informasi dirancang, dikembangkan, dan dikelola oleh institusi yang telah menjadi rujukan, seperti Binus University. Dalam era teknologi yang berkembang begitu pesat, keterbukaan untuk belajar dan beradaptasi menjadi kunci utama. Meski UII telah memiliki sistem yang terus dikembangkan, Namun, tidak ada salahnya untuk melihat referensi dari tempat lain yang dapat memberi wawasan baru guna menyempurnakan dan memperkuat sistem yang ada, tidak hanya untuk mendukung pengembangan akademik dan SDM, tetapi juga pengelolaan keuangan dan aspek strategis lainnya.,” ujar Dr. Suparman di hadapan peserta.

Sambutan Ketua Umum Pengurus Yayasan Badan Wakaf UII, Dr. Suparman Marzuki, S.H., M.Si./Dok.Humas

Acara ini semakin menarik dengan pemaparan dua pembicara, yaitu Prof. Dr. Ir. Harjanto Prabowo, Vice President Binus Higher Education dan Professional Services, dan Ivan Sangkereng, S.T., M.M., Board of Director Information System Binus University. Prof. Dr. Ir. Harjanto Prabowo memaparkan visi besar Binus University dalam membangun ekosistem digital yang mendukung keberlanjutan institusi pendidikan tinggi.
“UII dan Binus University memiliki hubungan yang sudah lama terjalin. Transformasi digital di Binus sendiri dimulai sejak tahun 2018. Salah satu kekuatan kami adalah memiliki strategic objective yang menerjemahkan visi tahun 2035, di mana Binusian dan teknologi menjadi fokus utama. Bagi kami, manusia dan teknologi adalah satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan,” ujar Prof. Harjanto.
Ia juga menjelaskan langkah strategis Binus dalam mengelola institusi, di antaranya melalui penerapan Sentralisasi Operasi dan Desentralisasi Akademik (SODA) sejak tahun 2000. Pendekatan ini, menurutnya, menjadi kunci dalam menciptakan sistem yang adaptif, efektif, dan mampu mendukung keberlanjutan institusi di masa depan.

Pemaparan Materi oleh Prof. Dr. Ir. Harjanto Prabowo dan Ivan Sangkereng, S.T., M.M./Dok.Humas

Sementara itu, Ivan Sangkereng, S.T., M.M., Board of Director Information System Binus University, menjelaskan bahwa sistem informasi terintegrasi membawa banyak manfaat, terutama dalam meningkatkan efisiensi dan transparansi.
“Sistem ini mengurangi beban kerja karena satu data bisa digunakan bersama. Transparansi data meningkat, kepercayaan dan akuntabilitas jadi lebih tinggi. Dengan single data, pengambilan keputusan menjadi lebih solid dan akurat karena sumber datanya sama,” jelas Ivan.
Namun, ia juga mengingatkan bahwa perguruan tinggi menghadapi tantangan seperti keterbatasan anggaran, kurangnya SDM yang memadai, dan kebutuhan tata kelola IT yang baik. “Agar sistem integrasi berjalan efektif, kita harus menentukan alur proses bisnis yang jelas sebagai fondasi untuk jangka panjang,” ujarnya.
Diskusi yang berlangsung intensif memunculkan berbagai pertanyaan dan masukan dari peserta. Berbagai tantangan, mulai dari integrasi data lintas fakultas hingga optimalisasi teknologi untuk mendukung layanan akademik dan administratif, menjadi topik yang hangat dibahas.
Dengan menghadirkan dua pembicara kunci dari institusi yang bereputasi, acara ini tidak hanya menjadi forum belajar dari Binus University, tetapi juga menjadi momen refleksi bagi UII untuk merancang strategi pengembangan teknologi informasi yang lebih baik. Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, YBW UII berharap langkah ini menjadi awal dari transformasi digital yang mendukung UII menuju masa depan yang lebih cerah.
Di penghujung acara, suasana penuh optimisme dan antusiasme terlihat jelas. Langkah bersama ini menjadi bukti bahwa kolaborasi adalah kunci untuk mencapai kemajuan yang lebih besar. (Andri/Humas)

Suasana Sharing Session/Dok.Humas

Yayasan Badan Wakaf Universitas Islam Indonesia (YBW UII) sukses menyelenggarakan Sharing Session dan Focus Group Discussion (FGD) bertema “Penguatan Tata Kelola Filantropi Keagamaan untuk Pemberdayaan Inklusif dan Keadilan Sosial” pada Selasa, 19 November 2024/17 Jumadil Awal 1446. Acara yang diselenggarakan di Ruang Sidang 1 YBW UII ini menghadirkan dua pembicara utama yang kompeten dalam bidang filantropi serta tamu undangan yang terdiri atas pimpinan unit di bawah yayasan dan Direktur Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Islam Indonesia (DPPM UII).
Mengawali acara yaitu sambutan oleh Ketua Pemberdayaan Masyarakat Drs. Aden Wijdan Syarif Zaidan, M.Si. “Kegiatan ini merupakan langkah awal kami dalam menyusun profil dan strategi pemberdayaan masyarakat. Selama ini, fokus penguatan kami lebih banyak pada aspek karitas, selanjutnya kami ingin belajar untuk memperkuat pendekatan pada aspek pemberdayaan sosial atau social empowerment,” sambutnya.

Sambutan Ketua Pemberdayaan Masyarakat Drs. Aden Wijdan Syarif Zaidan, M.Si./Dok.Humas

Profesor Amelia Fauzia, M.A., Ph.D., Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang juga menjabat sebagai Direktur Social Trust Fund UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, menjadi pembicara pertama yang membahas secara mendalam mengenai penguatan tata kelola filantropi keagamaan. Dalam paparannya, Prof. Amelia menekankan pentingnya pemberdayaan inklusif dan keadilan sosial dalam pengelolaan filantropi keagamaan.
Jalannya diskusi dipandu oleh Supriyanto Abdi, S.Ag., MCAA., Ph.D., yang merupakan Konsultan Bidang Pemberdayaan Masyarakat PYBW UII. Dengan pengalamannya di bidang pemberdayaan masyarakat, beliau berhasil mengarahkan diskusi menjadi lebih terarah dan substantif.
Sementara itu, pembicara kedua, Haryo Mojopahit, M.Hum. selaku Managing Director IDEAS, Dompet Dhuafa Jakarta, menyampaikan materi dengan tema “Philanthropy with Value, Innovation and Perfection” Pembahasan ini memberikan perspektif baru tentang bagaimana nilai-nilai, inovasi, dan kesempurnaan dapat diintegrasikan dalam praktik filantropi modern.
“Di era modern ini, praktik filantropi perlu diselaraskan dengan inovasi dan nilai-nilai yang kuat. Kita harus terus berinovasi dalam pengelolaan dana sosial agar manfaatnya bisa lebih optimal dan tepat sasaran,” tegas Haryo dalam sesinya.
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya YBW UII khususnya dalam bidang pemberdayaan masyarakat dalam meningkatkan pemahaman dan kualitas pengelolaan filantropi keagamaan. Melalui sharing session ini, diharapkan dapat memberikan wawasan baru dan strategi yang dapat diimplementasikan dalam pengembangan filantropi keagamaan yang lebih inklusif dan berkeadilan. (Andri/Humas)

Sesi Foto bersama./Dok.Humas

 

 

Sesi Foto bersama/Dok.Humas

Yayasan Badan Wakaf Universitas Islam Indonesia (YBW UII) menyelenggarakan Pelatihan Excel dan PowerPoint Advance Office 365 yang berlangsung pada Senin dan Selasa, 11 dan 12 November 2024/9 dan 10 Jumadil Awal 1446. Pelatihan ini ditujukan bagi pegawai YBW UII dengan mengundang Komarudin Syarif sebagai narasumber dari PT Expertindo.
Pelatihan ini diadakan bertujuan untuk meningkatkan keterampilan pegawai dalam menggunakan fitur lanjutan pada Microsoft Excel dan PowerPoint guna mendukung efektivitas kerja dan produktivitas di lingkungan kerja.
Komarudin Syarif membimbing peserta melalui berbagai teknik dan fitur yang terdapat pada Excel dan PowerPoint, seperti analisis data menggunakan pivot tables, pengelolaan grafik dinamis, serta pembuatan presentasi yang menarik dan profesional.
“Penguasaan Excel dan PowerPoint tingkat lanjut sangat penting di era digital saat ini. Dengan Office 365, banyak fitur baru yang dapat dimanfaatkan untuk mengoptimalkan pekerjaan. Misalnya, kemampuan kolaborasi real-time dan integrasi dengan fitur Office 365 yang memungkinkan tim bekerja lebih efisien,” jelas Komarudin Syarif.
Para peserta terlihat antusias dalam mengikuti setiap sesi pelatihan, bahkan berkesempatan untuk melakukan latihan langsung dan mendapatkan umpan balik dari narasumber. Beberapa peserta menyampaikan bahwa pelatihan ini membantu mereka memahami teknik baru yang lebih efisien dalam menyelesaikan pekerjaan sehari-hari.

Suasana Pelatihan Excel dan PowerPoint Advance Office 365 /Dok.Humas

Taris Aditama, S.Ak. salah satu peserta pelatihan, mengungkapkan manfaat yang ia rasakan. “Sebagai peserta, saya mendapat manfaat besar dari pelatihan ini. Pelatihan ini membantu saya dan teman-teman pegawai memahami cara menggunakan berbagai fungsi Excel untuk analisis data dengan lebih efisien. Pada sesi PowerPoint, saya mendapat wawasan tentang cara membuat presentasi yang menarik dan profesional, yang sangat berguna untuk kebutuhan kerja. Secara keseluruhan, pelatihan ini sangat relevan dan aplikatif untuk mendukung tugas sehari-hari di YBW UII”.
Dengan adanya pelatihan ini, YBW UII berharap seluruh pegawai dapat memanfaatkan Office 365 secara optimal untuk mendukung berbagai tugas, terutama yang membutuhkan analisis data dan presentasi. YBW UII berencana untuk terus mengadakan program-program pelatihan serupa di masa mendatang sebagai bagian dari upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia di lingkungan yayasan. (Andri/Humas)

Sesi Foto bersama/Dok.Humas

Universitas Islam Indonesia (UII) menggelar acara Pengukuhan Guru Besar kepada Dr. Unggul Priyadi, M.Si., yang resmi menjadi Guru Besar di bidang Ilmu Ekonomi Kelembagaan pada Rabu 6 November 2024/4 Jumadil Awal 1446. Acara berlangsung di Ruang Gedung Kuliah Umum Lantai 2 UII dan dihadiri oleh berbagai tokoh penting dalam lingkungan akademik UII, Ketua Pengembangan Pendidikan Yayasan Badan Wakaf UII (YBW UII), serta LLDikti Wilayah V.
Dr. Unggul Priyadi menerima Surat Keputusan Kenaikan Jabatan Akademik Profesor, yang semakin memperkuat posisi UII dalam melahirkan pakar-pakar ekonomi yang memiliki integritas dan pengaruh positif di masyarakat. Dengan bertambahnya Dr. Unggul Priyadi sebagai profesor, UII kini telah memiliki total 49 Profesor, dengan 45 di antaranya masih aktif memberikan kontribusi di berbagai bidang ilmu.
Dalam sambutannya, Rektor UII Fathul Wahid menyampaikan bahwa pengukuhan ini merupakan pencapaian yang membanggakan bagi UII sekaligus tantangan dan harapan bagi para akademisi untuk terus berkontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan penelitian yang bermanfaat bagi masyarakat.
“Pengukuhan guru besar bukan hanya sebuah pencapaian pribadi, tetapi juga merupakan amanah untuk terus mengembangkan dan membagikan ilmu pengetahuan kepada masyarakat luas, kita tentu berharap kehadiran profesor baru akan menambah kekuatan, daya dobrak, dan selalu memberikan ide dan gagasan baru dari UII,” ujar Fathul Wahid.
Lebih lanjut, Ketua Bidang Pengembangan Pendidikan YBW UII Prof. Drs. Allwar, M.Sc., Ph.D. menyoroti pentingnya kontribusi para profesor terhadap reputasi Universitas. “Dengan bertambahnya profesor akan meningkatkan reputasi di mata Indonesia dan dunia, karena sekarang mahasiswa melihat peringkat. Sebagai profesor juga dituntut untuk kolaborasi research baik di tingkat nasional maupun internasional,” jelasnya.

Sambutan Ketua Pengembangan Pendidikan YBW UII/Dok.Humas

Ia juga menambahkan bahwa 49 profesor dari UII harus menghasilkan produk hilirisasi yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat. Saat ini, yayasan sedang berupaya untuk mengoptimalkan seluruh unit usaha di bawah naungannya untuk dapat memberikan kontribusi di bidang pendidikan.
Ketua LLDikti Wilayah V, Prof. Setyabudi Indartono, M.M., Ph.D., juga turut hadir dan memberikan ucapan selamat kepada Dr. Unggul Priyadi. Beliau berharap agar ilmu yang dimiliki dan dikembangkan oleh Dr. Unggul Priyadi dapat bermanfaat secara luas, tidak hanya di lingkungan kampus tetapi juga di masyarakat.
Acara pengukuhan ini menandai komitmen UII dalam meningkatkan kualitas akademik serta mendorong inovasi dan kolaborasi di lingkungan kampus dan nasional. Dengan adanya pengukuhan ini, UII berharap agar capaian Dr. Unggul Priyadi dapat memotivasi para akademisi lain untuk terus berkarya dan memberikan kontribusi yang nyata bagi kemajuan dunia pendidikan di Indonesia. (Andri/Humas)

Sesi Foto bersama/Dok.LWU

Pada Kamis, 24 Oktober 2024 bertepatan dengan 21 Rabiul Akhir 1446 Lembaga Wakaf Uang UNISIA (LWU UNISIA) sukses melaksanakan Sosialisasi Pengelolaan Wakaf Uang kepada mahasiswa UII dalam acara outing class mahasiswa hukum wakaf dan agraria di Auditorium Lantai 3 Yayasan Badan Wakaf Universitas Islam Indonesia. Kegiatan ini dihadiri oleh 46 orang mahasiswa hukum wakaf dan agraria dan Drs. Aden Wijdan Syarif Zaidan, M.Si. selaku Ketua Bidang Pemberdayaan Masyarakat Pengurus Yayasan Badan Wakaf Universitas Islam Indonesia.
Dalam sambutannya, Drs. Aden Wijdan Syarif Zaidan, M.Si. menyampaikan pentingnya peran generasi muda, khususnya para mahasiswa UII dalam memajukan sektor wakaf di Indonesia. Beliau juga mengapresiasi inisiatif LWU UNISIA dalam menyelenggarakan sosialisasi ini. “Sekarang dengan nominal sepuluh ribu sudah bisa berwakaf uang yang nilai manfaatnya bisa dirasakan di dunia maupun akhirat”, ujarnya.
Dalam acara ini, Ketua LWU UNISIA Dr. Siti Achiria, S.E., M.M., secara langsung menyampaikan materi tentang literasi wakaf uang dan wakaf melalui uang serta mengenalkan profil Lembaga Wakaf Uang UNISI. Selain itu, para peserta juga diajak untuk berdiskusi dan bertanya seputar pengelolaan wakaf uang.

Pemaparan materi oleh Ketua LWU UNISIA, Dr. Siti Achiria, S.E., M.M./Dok/LWU

Sebagai bentuk apresiasi, LWU UNISIA juga memberikan kesempatan kepada para peserta untuk melakukan Gerakan berwakaf bersama. Hal ini bertujuan untuk memberikan pengalaman langsung kepada mahasiswa agar lebih memahami mekanisme pengelolaan wakaf.
Para mahasiswa juga menyambut baik acara ini, karena mereka menyadari pentingnya sosialisasi ini dalam meningkatkan kesadaran generasi muda khususnya mahasiswa tentang wakaf uang beserta manfaatnya. Diharapkan melalui sosialisasi ini, pemahaman tentang wakaf uang semakin meluas di kalangan masyarakat umum, sehingga dapat mendorong partisipasi aktif dalam pengembangan wakaf uang untuk kesejahteraan bersama. (Deka/Andri)

Suasana Rapat Kerja/Dok.Humas

Pengurus Yayasan Badan Wakaf Universitas Islam Indonesia (PYBW UII) mengadakan rapat kerja untuk menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahun 2025 pada Senin, 28 Oktober 2024 bertepatan 25 Rabiul Akhir 1446. Rapat tersebut berlangsung di Ruang Sidang Pengurus dan dihadiri oleh jajaran Pengurus, staf ahli, serta Kepala Divisi di lingkungan PYBW UII.
Ketua Umum Pengurus Yayasan Badan Wakaf UII, Dr. Suparman Marzuki, S.H., M.Si., memberikan sambutan pembuka dan pengantar terkait agenda rapat. Dalam sambutannya, Beliau menekankan pentingnya rapat kerja ini dalam memastikan arah strategis dan alokasi sumber daya yang tepat guna mendukung kemajuan Yayasan di masa mendatang.
“Secara umum di tahun 2024 kita telah menjalankan semua agenda yang dicanangkan, meski ada beberapa yang masih dalam proses. Ke depan, kita harus terus berbenah, terutama dalam hal koordinasi organisasi dan sinkronisasi dengan unit-unit di bawah Yayasan. Pembenahan adalah langkah yang tidak akan pernah berakhir, mengingat dinamika dan tantangan yang terus berkembang,” ujar Dr. Suparman Marzuki.

Sambutan dan Pengantar oleh Ketua Umum Pengurus Yayasan Badan Wakaf UII, Dr. Suparman Marzuki, S.H., M.Si.,/Dok.Humas

Dalam pertemuan tersebut, setiap Ketua Bidang, Sekretaris, Bendahara, Kepala Departemen Infrastruktur, Kepala Pengelola Fasilitas Kampus dan Kepala Lembaga Audit memaparkan evaluasi program kerja tahun 2024 dan rencana program untuk tahun 2025. Presentasi ini menjadi bahan diskusi untuk menyusun rencana kerja dan anggaran yang terintegrasi. para peserta mendiskusikan dan menyusun rencana strategis serta alokasi anggaran yayasan untuk tahun mendatang.
Rapat kerja ini merupakan langkah penting dalam siklus perencanaan tahunan yayasan, yang memungkinkan pimpinan untuk menyelaraskan prioritas, mengalokasikan sumber daya, dan memastikan pengelolaan YBW UII yang efektif. Hasil rapat ini akan menjadi dasar bagi kegiatan dan operasional yayasan di tahun 2025.
Sebagai lembaga kunci yang mendukung pengembangan unit, YBW UII memiliki peran penting dalam menjamin stabilitas keuangan jangka panjang serta mendukung pertumbuhan dan keunggulannya yang berkelanjutan. (Andri/Humas)

Suasana Diskusi selama kunjungan/Dok.Humas

Yayasan Badan Wakaf Universitas Islam Indonesia (YBW UII) menerima kunjungan Tim Riset dari Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran (UNPAD) yang dipimpin oleh Dr. Helza Nova Lita, S.H., M.H. Kunjungan yang berlangsung pada 24 Oktober 2024/21 Rabiul Akhir 1446 bertempat di Ruang Sidang Pengurus YBW UII ini disambut langsung oleh Ketua Umum Pengembangan Usaha YBW UII, Drs. Arief Bachtiar M.S.A., Ak. dan Sekretaris YBW UII Dr. Siti Anisah, S.H., M.Hum.

Kunjungan ini bertujuan untuk mengumpulkan data dan wawasan yang diperlukan bagi penelitian tim riset Universitas Padjadjaran terkait Badan Hukum Perusahaan Wakaf. Diskusi antara kedua lembaga ini diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan bagi pengembangan lembaga, khususnya terkait pengelolaan perusahaan wakaf di Indonesia. Diskusi antara kedua pihak berjalan dengan produktif, membahas secara mendalam mengenai aspek hukum dan regulasi yang mengatur perusahaan wakaf di Indonesia.

Drs. Arief Bachtiar M.S.A., Ak. selaku Ketua Umum Pengembangan Usaha YBWUII menyambut baik kunjungan ini untuk berbagi pengalaman dalam pengelolaan wakaf badan hukum Perusahaan wakaf. “Sebagai salah satu Yayasan tertua di Indonesia yang mengelola perguruan tinggi, kami siap berbagi pengalaman dan praktik terbaik,” jelasnya.

Lebih lanjut Beliau menambahkan, “Yang harus dipahami untuk unit usaha kami itu bukan Business for Business, karena kami Business for Supporting Pendidikan dan Pemberdayaan Masyarakat,” tegasnya.

Sekretaris YBW UII Dr. Siti Anisah, S.H., M.Hum. juga turut menjelaskan mengenai makna nama Yayasan Badan Wakaf UII. “Sejarah nama Yayasan Badan Wakaf Universitas Islam Indonesia adalah para pendahulu memiliki amanah bahwa setiap aset yang dimiliki yayasan diharuskan untuk berhati-hati dalam pengelolaannya sebagaimana aset itu aset wakaf,” jelasnya

Kunjungan dan diskusi ini diharapkan menghasilkan rekomendasi yang bermanfaat bagi kedua lembaga, khususnya dalam konteks pendidikan tinggi. Acara kunjungan ditutup dengan prosesi pemberian plakat sebagai simbol kerja sama dan silaturahmi antar institusi, dilanjutkan dengan sesi foto bersama. (Andri/Humas)

Penyerahan kenang-kenangan dari Tim Riset FH UNPAD kepada YBW UII/Dok.Humas

Sesi Foto bersama pimpinan dan pejabat/Dok.Humas

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengadakan acara penanaman pohon dalam rangka memperingati Hari Habitat Dunia dan Hari Kota Dunia (HHD-HKD) 2024. Kegiatan ini berlangsung di Embung Pelang atau yang juga dikenal sebagai Embung UII 1, berlokasi di Krawitan, Umbulmartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta pada 14 Oktober 2024/11 Rabiul Akhir 1446.

Acara dibuka dengan doa yang dipimpin oleh Drs. Aden Wijdan Syarif Zaidan, M.Si., Ketua Bidang Pemberdayaan Masyarakat PYBW UII. Selanjutnya, Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) DIY, Jonny Zainuri Echsan, memberikan laporan panitia terkait pengerjaan proyek Embung Pelang/Embung UII.

Direktur Bina Teknik Permukiman dan Perumahan, Ir. Dian Irawati, M.T., memberikan sambutan sekaligus secara resmi membuka acara. Dalam sambutannya, Irawati menekankan pentingnya pelestarian lingkungan dan peran masyarakat dalam menciptakan habitat yang berkelanjutan.

Penanaman pohon ini menjadi bagian dari rangkaian kegiatan peringatan Hari Habitat Dunia dan Hari Kota Dunia (HHD-HKD) 2024, yang mengusung tema pentingnya peran generasi muda dalam menghadapi tantangan perubahan iklim. Direktur Bina Teknik Permukiman dan Perumahan Kementerian PUPR, Ir. Dian Irawati, M.T., menekankan bahwa kegiatan ini merupakan aksi nyata dalam menjaga kelestarian lingkungan.

“UII dipilih karena merupakan salah satu kawasan yang ditata oleh Kementerian PUPR. Penanaman pohon ini diharapkan dapat membantu menurunkan iklim mikro, sehingga udara menjadi lebih sejuk dan kualitas udara meningkat melalui produksi oksigen,” ujarnya dalam sambutannya.

Puncak acara ditandai dengan pelaksanaan penanaman pohon di sekitar area embung. Para peserta, yang terdiri dari pejabat pemerintah dan akademisi secara simbolis menanam berbagai jenis pohon meliputi tabebuya, bungur, dan mahoni.

Simbolis penanaman pohon oleh Ketua Bidang Pemberdayaan Masyarakat PYBW UII, Drs. Aden Wijdan Syarif Zaidan, M.Si./Dok.Humas

Kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk memperingati HHD-HKD 2024, tetapi juga sebagai bentuk komitmen Kementerian PUPR dalam mendukung pembangunan berkelanjutan dan pelestarian lingkungan. Penanaman pohon di sekitar Embung Pelang diharapkan dapat meningkatkan daya serap air dan menjaga keseimbangan ekosistem di daerah tersebut.

Embung Pelang sendiri merupakan proyek kerja sama antara Kementerian PUPR dan Universitas Islam Indonesia (UII) yang bertujuan untuk mengatasi masalah kekeringan dan meningkatkan ketersediaan air di wilayah Sleman, khususnya di sekitar kampus UII.

Acara penanaman pohon ini menjadi momentum penting dalam upaya pemerintah dan masyarakat untuk bersama-sama menciptakan lingkungan yang lebih baik dan berkelanjutan, selaras dengan tema Hari Habitat Dunia dan Hari Kota Dunia tahun 2024. (Andri/Humas)

Suasana Seminar/Dok.Humas

Universitas Islam Indonesia (UII) dan Embun Kalimasada Yayasan Badan Wakaf UII bekerja sama dengan Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) menyelenggarakan seminar nasional dan pameran lukisan dengan tema “Dari Indonesia ke Palestina: Refleksi Setahun Tragedi Kemanusiaan” pada Senin, 7 Oktober 2024 bertepatan dengan 4 Rabiul Akhir 1446. Seminar berlangsung di Gedung Kuliah Umum Sardjito UII, sementara pameran lukisan digelar di Gedung Moh. Hatta UII yang berlangsung pada 7 Oktober – 7 November 2024.

Seminar ini menghadirkan narasumber dari berbagai bidang, seperti Prof. Dr. Sefriani, S.H., M.Hum, Guru Besar Bidang Ilmu Hukum Internasional UII, dr. Arief Rachman, Sp.Rad, Ketua Emergency Medical Team (EMT) MER-C Indonesia, dan Rizki Dian Nursita, S.IP., M.H.I, Kepala Laboratorium Inovasi Global Program Studi Hubungan Internasional (HI) UII. Dimoderatori oleh Farhan Abdul Majiid, S.Sos., M.A., dosen Program Studi HI UII, seminar membahas secara mendalam tragedi kemanusiaan di Palestina.

Drs. Aden Wijdan Syarif Zaidan, M.Si., Ketua Pemberdayaan Masyarakat YBW UII, menyampaikan dukungan penuh dalam sambutannya. “Terima kasih kepada seluruh mitra dan penyelenggara. Kami mendukung penuh kegiatan ini sebagai bukti bahwa untuk Palestina, kami selalu ada. Refleksi ini menunjukkan bahwa kami optimis, bukan pesimis,” ujarnya.

Prof. Sefriani dalam paparannya menjelaskan bahwa serangan Israel terhadap Palestina merupakan pelanggaran hukum internasional dan hukum humaniter yang sangat serius. “Tindakan Israel bukan hanya termasuk genosida fisik, tetapi juga genosida budaya dalam bentuk yahudisasi,” jelasnya.

Dalam kesempatan yang sama, dr. Arief Rachman, Sp.Rad, memaparkan pengalamannya saat bertugas bersama rekan tim EMT MER-C di Gaza. Ia menjelaskan kondisi Gaza yang sangat memprihatinkan, di mana berbagai bidang penunjang kehidupan masyarakat mengalami kekurangan. “Kondisi di Gaza sangat memprihatinkan, baik dari sisi kesehatan, infrastruktur, maupun ketersediaan kebutuhan pokok. Kami berupaya memberikan pelayanan medis terbaik bagi masyarakat Palestina yang menjadi korban serangan, namun bantuan yang tersedia masih sangat terbatas,” tuturnya.

Pembicara berikutnya, Rizki Dian Nursita, S.IP., M.H.I., menyoroti pentingnya aksi solidaritas akademisi dalam mendukung perjuangan rakyat Palestina. Ia mengutip pendapat psikiater ternama, Frantz Fanon, yang menekankan bahwa pembebasan dari penjajahan tidak hanya bersifat fisik tetapi yang lebih penting adalah pembebasan mentalitas. “Seperti yang dikatakan Frantz Fanon, pembebasan yang paling mendasar bukan hanya fisik, tetapi bagaimana kita membebaskan mentalitas dari belenggu penjajahan,” ungkap Rizki Dian. Ia juga menegaskan bahwa akademisi memiliki peran besar dalam membangun kesadaran global mengenai isu Palestina.

Pameran Lukisan Refleksi Tragedi Kemanusiaan

Prosesi Pembukaan secara resmi/Dok.Humas

Selain seminar, pameran lukisan yang berlangsung di Gedung Moh. Hatta UII menjadi salah satu daya tarik utama. Pameran ini menampilkan karya terpilih dari kegiatan Open Call Lukisan yang diselenggarakan oleh Embun Kalimasada YBW UII. Sebanyak 49 karya lukisan finalis dipamerkan, terpilih dari total 65 karya yang terkumpul. Pameran ini akan berlangsung selama satu bulan, memberikan kesempatan kepada masyarakat luas untuk turut menyaksikan refleksi visual mengenai tragedi kemanusiaan di Palestina.

Dari penilaian dewan juri, karya “Pembawa Harapan” oleh Caraka Paksi Erlangga terpilih sebagai Juara 1. Sementara itu, Zono Prasetyo dengan karya berjudul “Freedom for Palestine” menempati posisi Juara 2, dan Agus Salim melalui karyanya “SUPPORT” meraih Juara 3. Selain itu, dua karya lain juga mendapat apresiasi sebagai juara harapan, yakni Kodri Johan dengan karya “Back To Life” sebagai Juara Harapan 1 dan Giring Prihatyasono dengan karya “Kemerdekaan Adalah Hak Setiap Bangsa” sebagai Juara Harapan 2.

Kegiatan ini tidak hanya menggugah kesadaran publik tentang situasi di Palestina, tetapi juga menunjukkan solidaritas Indonesia terhadap perjuangan kemerdekaan Palestina. Pameran dan seminar ini menjadi ruang refleksi dan edukasi bagi masyarakat, mengingatkan pentingnya solidaritas global terhadap hak asasi manusia. (Andri/Humas)

Suasana Tour Pameran Lukisan/Dok.Humas