Pengukuhan Dua Profesor dari Fakultas Bisnis dan Ekonomika UII

Suasana Pidato Pengukuhan/Dok.Humas
Universitas Islam Indonesia (UII) menggelar Rapat Terbuka Senat dalam rangka pengukuhan dua profesor dari Fakultas Bisnis dan Ekonomika. Acara berlangsung pada 3 Desember 2024 di Auditorium Prof. K.H. Abdul Kahar Muzakkir, Kampus Terpadu UII, Jl. Kaliurang km. 14,5, Sleman, DIY.
Turut hadir dalam acara tersebut, Ketua Umum Pengurus Yayasan Badan Wakaf UII, Dr. Suparman Marzuki, S.H., M.Si., beserta jajarannya, Ketua Pengawas YBW UII, Prof. Ir. Widodo, MSCE., Ph.D., beserta jajarannya, serta Sekretaris Pembina, Dr. Ir. Harsoyo, M.Sc., dan tamu undangan.
Dua profesor yang dikukuhkan adalah Prof. Johan Arifin, S.E., M.Si., Ph.D., sebagai Profesor Bidang Ilmu Akuntansi Sektor Publik, dan Prof. Dr. Drs. Sutrisno, M.M., sebagai Profesor Bidang Ilmu Manajemen Keuangan.
Dalam pidato pengukuhannya, Prof. Johan Arifin menyampaikan orasi ilmiah bertajuk “Penguatan Praktik Transparansi dan Akuntabilitas Publik: Perspektif Isomorfisme Teori Institusional”. Ia menyoroti pentingnya penguatan transparansi dan akuntabilitas dalam sektor publik melalui pendekatan teoritis yang relevan dengan konteks Indonesia.

Pidato Pengukuhan Prof. Johan Arifin, S.E., M.Si., Ph.D./Dok.Humas
“transparansi dan akuntabilitas saling terkait erat, di mana transparansi menjadi landasan untuk memungkinkan pengawasan yang efektif, sedangkan akuntabilitas adalah kewajiban untuk mempertanggungjawabkan setiap kebijakan kepada Masyarakat,” ungkapnya.
Sementara itu, Prof. Dr. Drs. Sutrisno, M.M., dalam pidato bertajuk “Quo Vadis Perbankan Syariah Indonesia?”, mengulas tantangan dan prospek perbankan syariah di Indonesia. Ia menekankan perlunya inovasi dan strategi yang berorientasi pada kepercayaan publik untuk memperkuat posisi perbankan syariah di tingkat nasional maupun global.

Pidato Pengukuhan Prof. Dr. Drs. Sutrisno, M.M.
“Perbankan syariah di Indonesia menghadapi tantangan besar, terutama dalam hal literasi keuangan syariah yang rendah, pembiayaan yang belum sepenuhnya sesuai dengan prinsip syariah, serta upaya untuk meningkatkan kontribusinya terhadap perekonomian nasional. Dibutuhkan strategi inovatif dan kolaborasi semua pihak agar perbankan syariah dapat lebih kompetitif dan relevan,” ujarnya.
Pengukuhan ini menjadi bukti komitmen UII dalam mencetak akademisi yang tidak hanya unggul secara akademik tetapi juga memberikan kontribusi nyata terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan masyarakat. (Andri/Humas)