Mengungkap Harta Karun Khazanah Literasi Islam Indonesia: Pameran Manuskrip Embun Kalimasada di UII

Lembaga Kebudayaan Embun Kalimasada dari Yayasan Badan Wakaf Universitas Islam Indonesia (YBW UII) mengadakan Pameran Manuskrip Khazanah Literasi Islam Indonesia pada Rabu, 24 Zulhijah 1444 H/ 12 Juli 2023 M bertempat di selasar utara Perpustakaan Pusat UII, Sleman. Pameran ini menampilkan koleksi manuskrip dari perpustakaan UII, yang sebelumnya merupakan bagian dari perpustakaan Islam yang didirikan oleh Majelis Islam A’la Indonesia (MIAI) dan kemudian menjadi Majelis Syuro Muslimin Indonesia (Masyumi).
Direktur Embun Kalimasada, Hadza Min Fadhli Robby, S.IP., M.Sc., berharap pameran ini dapat memicu minat civitas academika UII untuk menelusuri kembali makna penting dari khazanah literatur yang ada di perpustakaan UII, dan memahami bahwa peradaban Indonesia dibangun dari karya-karya tersebut.
Rektor UII, Prof. Fathul Wahid, ST., M.Sc., Ph.D., berharap pameran ini menjadi penghormatan terhadap masa lalu dan menjadi motivasi untuk hidup dengan cara yang bermakna, yaitu dengan menghormati masa lalu, kritis terhadap masa kini, dan optimis dalam menghadapi masa depan.
Dalam orasi kebudayaan bertema “Mengulik Khazanah Manuskrip di Era Tiktok,” Ajengan Didin Ahmad Zaenuddin, penggiat aksara nusantara dari Pengurus Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (Lesbumi PBNU), menekankan pentingnya mengadaptasikan unsur-unsur kebudayaan, termasuk manuskrip dan aksara, ke dalam media digital. Ia menyoroti peran media sosial, khususnya Tiktok, sebagai platform untuk mengangkat dan mentransformasikan nilai-nilai dan substansi yang ada di dalam manuskrip secara virtual.

Acara ditutup dengan doa dan pemotongan pita oleh Ketua Umum Pengurus YBW UII, Drs. Suwarsono Muhammad, MA, sebagai simbol dibukanya pameran. Seluruh tamu undangan kemudian berkeliling bersama-sama di ruang pameran.
Dengan kehadiran pameran manuskrip ini, diharapkan nilai-nilai budaya dan literasi Islam Indonesia tetap lestari dan dapat diapresiasi di era digital yang semakin maju saat ini. (Abrari/Andri)