Foto bersama/Dok.Humas

SMA UII menggelar acara pembukaan Cafe Jamu Modern “Jejamuan” yang bertempat di Botanical Smartpark SMA UII. Acara ini berlangsung pada 17 Desember 2024 bertepatan dengan tanggal 15 Jumadil Akhir 1446.
Cafe “Jejamuan” merupakan inovasi baru yang dihadirkan SMA UII untuk mengangkat kembali minuman dan makanan tradisional Indonesia dalam inovasi modern. Mengusung konsep edukasi dan pemberdayaan, cafe ini diharapkan dapat menjadi wadah pembelajaran kreatif bagi siswa terutama dalam bidang kewirausahaan sekaligus memperkenalkan Cafe “Jejamuan” dan Botanical Smartpark SMA UII bagi Masyarakat.
Hadir dalam acara ini, Ketua Umum Pengurus Yayasan Badan Wakaf Universitas Islam Indonesia (PYBW UII), Dr. Suparman Marzuki, S.H., M.Si., Ketua Pemberdayaan Masyarakat PYBW UII, Drs. Aden Wijdan Syarif Zaidan, M.Si., serta para undangan dari berbagai kalangan. Dalam sambutannya, Dr. Suparman Marzuki menyampaikan rasa syukur atas inisiatif ini dan berharap agar Cafe Jejamuan dapat menjadi salah satu langkah konkret dalam mengembangkan dunia pendidikan dan kewirausahaan untuk siswa.
“Kita patut bersyukur atas pencapaian SMA UII dengan kehadiran Cafe “Jejamuan” karena tidak hanya menjadi tempat menikmati minuman tradisional dalam suasana modern, tetapi juga sebagai media pembelajaran untuk memperkenalkan kearifan lokal kepada generasi muda. Ini kemajuan pesat sesuai dengan mottonya SMA UII yaitu SMA yang mengembangkan research,” ungkap Dr. Suparman.

Suasana Sambutan oleh Ketua Umum PYBW UII Dr. Suparman Marzuki, S.H., M.Si.

Kepala Sekolah SMA UII Drs. Maman Surakhman, M.Pd.I juga turut memberikan sambutan. Dalam pidatonya, ia menekankan pentingnya inovasi pendidikan yang mengintegrasikan nilai budaya dan pengembangan keterampilan siswa.
Dalam acara ini Soft Opening dibuka dan diresmikan langsung oleh Ketua Umum Pengurus Yayasan Badan Wakaf Universitas Islam Indonesia Dr. Suparman Marzuki, S.H., M.Si dilanjutkan demo pembuatan jamu. Diharapkan, Cafe “Jejamuan” dapat menjadi salah satu ikon inovasi pendidikan sekaligus pelestarian budaya yang dikembangkan oleh SMA UII. (Andri/Humas)

Foto bersama/Dok. Humas

 

Universitas Islam Indonesia (UII) kembali menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas pendidikan dengan menyambut 21 dosen baru bergelar Doktor. Para dosen ini telah menyelesaikan studi di berbagai universitas ternama baik di dalam maupun luar negeri. Rata-rata IPK lulusan tahun 2024 mencapai 3,85 dengan masa studi rata-rata 4 tahun.
Acara penyambutan ini bertempat di Ruang Sidang Datar Gedung Prof. Dr. Sardjito Lantai 2 Kampus Terpadu Universitas Islam Indonesia pada Selasa, 17 Desember 2024/15 Jumadil Akhir 1446.
Rektor UII, Fathul Wahid, menyampaikan apresiasinya kepada para lulusan. “Kualitas sumber daya manusia, termasuk dosen, merupakan faktor utama dalam perkembangan Perguruan Tinggi. Hari ini kita bersyukur atas pencapaian kolektif ini. Gelar Doktor membawa tanggung jawab besar, yaitu mengembangkan ilmu pengetahuan, meningkatkan kualitas pendidikan, menciptakan program pengabdian masyarakat, dan menyiapkan pemimpin pemikiran.” ujarnya.
Senada, Ketua Pengembangan Pendidikan Pengurus Yayasan Badan Wakaf Universitas Islam Indonesia, Prof. Drs. Allwar, M.Sc., Ph.D. “Pencapaian ini merupakan bukti komitmen UII untuk terus berkembang dan berkontribusi bagi bangsa,” tambahnya.

Sambutan Ketua Pengembangan Pendidikan PYBW UII, Prof. Drs. Allwar, M.Sc., Ph.D./ Dok.Humas

Sebaran lulusan tahun ini mencakup 13 dosen yang menempuh studi di dalam negeri, sementara sisanya berasal dari Jepang, Arab Saudi, Australia, Belanda, Kanada, dan Malaysia. Fakultas Teknologi Industri (FTI) menyumbang jumlah Doktor terbanyak dengan 8 lulusan, diikuti Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) sebanyak 4 lulusan.
Sebanyak 62% dosen menyelesaikan studi dengan beasiswa dari lembaga luar UII, sementara 33% dengan biaya mandiri, dan 5% menggunakan beasiswa dari UII. Kehadiran 21 Doktor baru ini diharapkan dapat memperkuat budaya riset dan inovasi di kampus, sekaligus meningkatkan relevansi UII dalam menjawab tantangan masyarakat.
Dengan pencapaian ini, UII optimis mampu mencetak generasi unggul yang tidak hanya kompeten di bidang akademik tetapi juga memiliki kepedulian sosial tinggi. (Andri/Humas)

Seremoni potong pita oleh Ketua Pengembangan Usaha PYBW UII, Drs. Arief Bachtiar M.S.A., Ak./Dok.SPBU UII

SPBU Universitas Islam Indonesia (PT. Puri Kencana Rizqi Mulia) merayakan perjalanan lima tahunnya dengan tema “Berinovasi, Melayani, dan Menginspirasi” pada Kamis, 14 Desember 2024/12 Jumadil Akhir 1446. Perayaan ini berlangsung sukses di Gedung SPBU UII Jalan Kaliurang (Jakal) Lantai II, dihadiri oleh berbagai pihak yang berkontribusi dalam pengembangan SPBU UII selama ini.
Acara ini dihadiri oleh Direktur SPBU UII, Jaka Suryantara, S.E., Komisaris SPBU UII Fajri Mulya Iresha, S.T., M.T., Ph.D., serta Ketua Pengembangan Usaha Pengurus Yayasan Badan Wakaf Universitas Islam Indonesia, Drs. Arief Bachtiar M.S.A., Ak. Kehadiran tokoh-tokoh penting ini mencerminkan komitmen SPBU UII dalam terus memberikan layanan terbaik dan menjadi inspirasi dalam inovasi.
Dalam sambutannya, Jaka Suryantara, S.E., menyampaikan, “Lima tahun perjalanan SPBU UII adalah bukti komitmen kami untuk terus berinovasi dan memberikan layanan terbaik. Kami berharap SPBU UII dapat terus bermanfaat bagi masyarakat luas, khususnya dalam pengelolaan usaha penyaluran dan pemasaran bahan bakar minyak (BBM) yang berbasis nilai-nilai Islami.”
Ketua Pengembangan Usaha Pengurus Yayasan Badan Wakaf UII, Drs. Arief Bachtiar M.S.A., Ak., dalam sambutannya menambahkan, “SPBU UII bukan hanya sekadar unit usaha, tetapi juga representasi dari dedikasi kita untuk memberikan layanan yang berbasis kualitas dan kebermanfaatan. Ke depannya, kami berharap SPBU UII terus berinovasi untuk menjawab kebutuhan masyarakat dan menjadi inspirasi bagi pengelolaan bisnis yang berkelanjutan.”

Foto bersama/Dok.SPBU UII

Puncak acara ditandai dengan seremoni potong pita, potong tumpeng, dan pemotongan kue sebagai simbol perayaan Milad ke-5 SPBU UII. Seremoni ini melambangkan rasa syukur atas pencapaian yang telah diraih serta harapan untuk keberlanjutan kesuksesan di masa mendatang.
Selain itu, acara ini juga diwarnai dengan penyerahan penghargaan kepada karyawan terbaik SPBU UII Jakal. Penghargaan ini diberikan sebagai bentuk apresiasi kepada karyawan yang telah menunjukkan dedikasi dan kinerja luar biasa dalam memberikan layanan kepada pelanggan.
Dengan perjalanan lima tahun yang penuh makna, SPBU UII diharapkan dapat terus menjadi teladan dalam pelayanan prima dan inovasi berkelanjutan. Perayaan ini tidak hanya menjadi momentum refleksi tetapi juga dorongan untuk terus memberikan dampak positif bagi masyarakat.(Andri/Humas)

Simbolis penyerahan gerobak barokah/Dok.Humas

Yayasan Badan Wakaf Universitas Islam Indonesia (YBW UII) bersama Lembaga Amil Zakat dan Sedekah (LAZIS) Unisia kembali menggelar program unggulan Gerobak Barokah 2024 pada Sabtu, 14 Desember 2024. Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, program tahun ini menghadirkan inovasi melalui kolaborasi bersama Bank BPD DIY Syariah, dengan lokasi penyelenggaraan di Auditorium Sorowajan (bekas bangunan Gedung SMA UII).
Acara yang bertujuan untuk mendukung keberlangsungan usaha kecil menengah ini berlangsung meriah dengan menghadirkan festival jajanan Gerobak Barokah. Festival tersebut diisi oleh peserta yang menampilkan beragam olahan makanan dan jajanan khas mereka, menciptakan suasana semarak sekaligus menjadi ajang promosi bagi para pelaku UMKM.
Puncak dari program ini adalah penyerahan 90 gerobak kepada pedagang UMKM yang telah diseleksi. Gerobak-gerobak tersebut dirancang dengan bentuk yang bervariasi, disesuaikan dengan kebutuhan usaha masing-masing penerima, seperti usaha kuliner, minuman, atau makanan ringan. Upaya ini diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata dalam meningkatkan produktivitas dan kemandirian ekonomi para pelaku UMKM.
Dalam sambutannya, Drs. Aden Wijdan Syarif Zaidan, M.Si., selaku Ketua Pemberdayaan Masyarakat PYBW UII, menyampaikan pentingnya keberlanjutan program ini. “Gerobak Barokah bukan hanya tentang memberikan bantuan fisik berupa gerobak, tetapi juga mendukung usaha kecil agar semakin mandiri dan mampu bersaing menciptakan keberkahan,” ujar beliau.

Sambutan Drs. Aden Wijdan Syarif Zaidan, M.Si., selaku Ketua Pemberdayaan Masyarakat PYBW UII/Dok.Humas

Ketua LAZIS Unisia, Dr. Muzhoffar Akhwan, MA., turut menekankan pentingnya sinergi antara lembaga sosial, komunitas, dan pihak swasta dalam memperluas dampak program ini. “Dengan adanya kolaborasi, termasuk bersama Bank BPD DIY Syariah, kami berharap pemberdayaan UMKM ini dapat berjalan lebih efektif dan berkelanjutan,” ungkapnya.
Sementara itu, Bapak Fahrudin Amin Supriyadi, perwakilan dari Bank BPD DIY Syariah, menyatakan bahwa keterlibatan institusinya dalam program ini merupakan bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan (CSR). “Kami percaya, pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui program seperti ini merupakan langkah konkret untuk menciptakan perubahan yang positif di sektor usaha kecil,” jelasnya.
Acara ini juga menjadi ajang silaturahmi dan berbagi inspirasi bagi para pelaku UMKM yang hadir. Mereka tidak hanya mendapatkan gerobak, tetapi juga motivasi dan wawasan baru melalui diskusi serta pengalaman satu sama lain.
Dengan total 90 gerobak yang telah disalurkan, Gerobak Barokah 2024 tidak hanya menjadi wujud nyata kepedulian terhadap masyarakat, tetapi juga membuktikan kekuatan kolaborasi antar lembaga dalam menciptakan dampak sosial yang lebih luas. Program ini diharapkan dapat terus berkembang, memberikan manfaat yang lebih besar, serta menjadi inspirasi bagi banyak pihak lainnya. (Andri/Humas)

Penyerahan simbolis dari SAP Fiori kepada Yayasan Badan Wakaf UII/Dok.Humas

Yayasan Badan Wakaf Universitas Islam Indonesia (YBW UII) menggelar acara “Go Live SAP Fiori” pada Selasa, 10 Desember 2024/8 Jumadil Akhir 1446 bertempat di Ruang Sidang 1 YBW UII. Acara ini menandai dimulainya implementasi teknologi SAP Fiori, sebuah sistem yang dirancang untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja dalam pengelolaan operasional yayasan.
Acara tersebut dihadiri oleh Divisi IT dan Keuangan YBW UII, serta Bendahara YBW UII, Suharto, S.E., M.Si., yang memberikan sambutan pembuka. Dalam pidatonya, Suharto menyampaikan harapan besar terhadap penerapan sistem ini. “Kami berharap sistem ini dapat mempermudah pekerjaan, meningkatkan akurasi data, serta memberikan manfaat besar dalam pengelolaan administrasi keuangan yayasan,” ungkapnya.
Kepala Divisi Operasi IT YBW UII, Ari Kurniawan, S.Kom., turut menyampaikan rasa bangga atas keberhasilan implementasi SAP Fiori. “Kami senang dan bangga bisa mengimplementasikan SAP Fiori. SAP Fiori memungkinkan akses SAP everywhere, anytime, sehingga membuat pengguna lebih fleksibel dan produktivitas meningkat. Keberhasilan ini tak lepas dari kerja keras seluruh tim dan dukungan penuh dari Pengurus, untuk itu kami ucapkan terima kasih,” ujarnya.
Ia juga menambahkan harapan agar implementasi SAP Fiori tidak hanya berhenti di tingkat yayasan, tetapi juga dapat diterapkan di seluruh unit Universitas Islam Indonesia. “Kami berharap sistem ini nantinya dapat diadopsi oleh Universitas untuk mendukung transformasi digital secara menyeluruh dan menciptakan sinergi yang lebih kuat antara Yayasan dan Universitas,” tambahnya.
PT. Saka Sakti Inovasi, sebagai mitra implementasi, memberikan sosialisasi terkait pengoperasian SAP Fiori. Sosialisasi ini meliputi pengenalan fitur-fitur unggulan serta panduan penggunaannya. Pegawai YBW UII juga mengikuti simulasi langsung untuk memahami sistem baru ini dengan lebih baik.
Dengan implementasi SAP Fiori, YBW UII optimis dapat meningkatkan efisiensi pengelolaan keuangan dan operasional. Langkah ini diharapkan menjadi awal transformasi digital yang lebih luas, mencakup seluruh ekosistem Universitas Islam Indonesia untuk mendukung visi institusi sebagai pusat pendidikan yang unggul dan inovatif. (Andri/Humas)

Sesi Foto bersama/Dok.Humas

Suasana Ngaji Bareng/Dok.Humas

Universitas Islam Indonesia (UII) kembali menyelenggarakan acara tahunan Ngaji Bareng, sebuah program keagamaan yang menjadi wadah refleksi dan pembelajaran Islam. Tahun ini, acara tersebut mengusung tema “Memahami Al-Qur’an dengan Meneladan Rasulullah”, menghadirkan dua ulama besar Indonesia, Prof. Dr. K.H. M. Quraish Shihab, Lc., MA, dan K.H. Ahmad Bahauddin Nursalim (Gus Baha). Kegiatan berlangsung di Auditorium Prof. K.H. Abdul Kahar Muzakkir, Kampus Terpadu UII, Jalan Kaliurang Km. 14,5, Sleman, Yogyakarta.
Rektor UII, Fathul Wahid, dalam sambutannya menyampaikan, “Saya ingin mengajak Bapak/Ibu untuk meningkatkan kelas. Nilai UII yang kami rawat sampai saat ini yaitu UII sejak lahir memadukan nilai keislaman dan kebangsaan. Kita ingin menjaga kedua semangat tersebut,” sambutnya.
Acara dimulai dengan lantunan ayat suci Al-Qur’an yang menambah kekhusyukan suasana. Gus Baha, dalam tausiyahnya, membahas pentingnya memahami hikmah Al-Qur’an untuk membangun hubungan harmonis antara manusia, alam, dan Sang Pencipta. Ia menyampaikan dengan gaya khasnya yang sederhana, menjadikan pesan-pesan Al-Qur’an lebih mudah diterima.
“Ilmu tafsir dimulai dari satu dialog umum, diroyah itu penting, dan yang disebut Al-Qur’an memiliki makna yang luar biasa,” ujar Gus Baha. Ia juga menekankan bahwa memahami Al-Qur’an membutuhkan pendekatan yang meneladani kehidupan Rasulullah sebagai pedoman utama.
Prof. Quraish Shihab dalam tausiyahnya menegaskan pentingnya memahami Al-Qur’an. Ia menyampaikan bahwa Rasulullah adalah perwujudan nyata dari tuntunan Al-Qur’an. “Jika Anda ingin meneladani Rasulullah, pahami Al-Qur’an. Jika Anda tidak paham Al-Qur’an, maka Anda tidak bisa memahami Rasulullah,” ujar Prof. Quraish. Menurutnya, meneladani Rasulullah sejatinya adalah memahami nilai-nilai yang terkandung dalam Al-Qur’an.
Peserta yang hadir berasal dari berbagai kalangan, termasuk mahasiswa, dosen, alumni, dan masyarakat umum. Antusiasme terlihat dari interaksi yang aktif selama sesi tanya jawab, di mana para peserta menyampaikan berbagai pertanyaan seputar kehidupan Rasulullah sebagai teladan.
Selain tausiyah, acara ini juga menjadi momen silaturahmi dan refleksi bersama, mengajak peserta untuk menerapkan nilai-nilai Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari. Dengan suksesnya acara ini, UII berharap dapat terus menyelenggarakan kegiatan serupa sebagai bagian dari komitmen mencerdaskan kehidupan bangsa melalui nilai-nilai Islam. (Andri/Humas)

Sesi Penyerahan simbolis dana CSR/Dok.Humas

Menjelang tahun ke sembilan sejak berdiri, Bank Syariah UII (Unisia Insan Indonesia) secara konsisten berkontribusi kepada kesejahteraan masayarakat sekitar. Upaya tersebut terus dilakukan oleh Bank syariah UII yang merupakan implementasi misinya yaitu menjadikan Bank Perekonomian Rakyat Syariah Unisia Insan Indonesia sebagai rujukan dalam inovasi bisnis Syariah, serta mengembangkan dunia usaha dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Salah satu wujudnya adalah dengan melakukan penyerahan secara simbolis sebagian dana tanggung jawab sosial perusahaan CSR (Corporate Social Responsibility) sebesar Rp. 80 juta kepada bidang Pemberdayaan Masyarakat PYBW UII (Pengurus Yayasan Badan Wakaf Universitas Islam Indonesia). Penyerahan dilakukan di Ruang Sidang 1 lantai 2 gedung YBW UII jalan Cik Di Tiro No 1, Yogyakarta yang secara simbolis diserahkan oleh Dr. Kumalahadi, M.Si., C.L.I., C.P.A (Komisaris Utama Bank Syariah UII) dan diterima oleh Dr. Suparman Marzuki, S.H., M.Si (Ketua Umum PYBW UII) dengan didampingi Drs. Aden Wijdan Syarif Zaidan, M.Si. (Ketua Bidang Pemberdayaan Masyarakat PYBW UII).
Pada kesempatan tersebut Dr. Kumalahadi, M.Si., C.L.I., C.P.A menyampaikan “Kami selaku Komisaris terus mendorong Bank syariah UII agar terus meningkatkan kontribusi positif kepada masyarakat sekitar, khususnya pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.” Ditambahkan juga “Kami berharap CSR ini benar-benar bisa disalurkan kepada masyarakat sekitar yang membutuhkan, sehingga masyarakat sekitar dapat ikut merasakan dampak positif dari kehadiran Bank Syariah UII,” paparnya.
Penyerahan tersebut dilakukan pada pembahasan Rencana Bisnis Bank (RBB 2025) pada tanggal 29 November 2024 bertepatan 27 Jumadil Awal 1446. Pada pembahasan tersebut juga disampaikan bahwa Bank syariah UII pada saat berdiri tahun 2016 dengan modal disetor sebesar Rp. 8 Miliar saat ini sudah tumbuh menjadi lebih baik. Atas prestasi kinerja keuangan tersebut pemegang saham memberikan apresiasi dengan menambah modal disetor. Modal disetor tersebut akan digunakan untuk pengembangan teknologi misalnya ATM, mobile banking, Virtual Account, digital frontliner dan juga untuk ekspansi bisnis bank.
Menutup paparannya Dr. Kumalahadi, M.Si., C.L.I., C.P.A berpesan “Mari dukung Bank syariah UII dengan menggunakan produk dan layanan Bank Syariah UII, kalau bank ini makin besar, makin besar juga manfaat positif bagi masyarakat ,” ungkapnya. (BPRS UII)

Suasana Pidato Pengukuhan/Dok.Humas

Universitas Islam Indonesia (UII) menggelar Rapat Terbuka Senat dalam rangka pengukuhan dua profesor dari Fakultas Bisnis dan Ekonomika. Acara berlangsung pada 3 Desember 2024 di Auditorium Prof. K.H. Abdul Kahar Muzakkir, Kampus Terpadu UII, Jl. Kaliurang km. 14,5, Sleman, DIY.
Turut hadir dalam acara tersebut, Ketua Umum Pengurus Yayasan Badan Wakaf UII, Dr. Suparman Marzuki, S.H., M.Si., beserta jajarannya, Ketua Pengawas YBW UII, Prof. Ir. Widodo, MSCE., Ph.D., beserta jajarannya, serta Sekretaris Pembina, Dr. Ir. Harsoyo, M.Sc., dan tamu undangan.
Dua profesor yang dikukuhkan adalah Prof. Johan Arifin, S.E., M.Si., Ph.D., sebagai Profesor Bidang Ilmu Akuntansi Sektor Publik, dan Prof. Dr. Drs. Sutrisno, M.M., sebagai Profesor Bidang Ilmu Manajemen Keuangan.
Dalam pidato pengukuhannya, Prof. Johan Arifin menyampaikan orasi ilmiah bertajuk “Penguatan Praktik Transparansi dan Akuntabilitas Publik: Perspektif Isomorfisme Teori Institusional”. Ia menyoroti pentingnya penguatan transparansi dan akuntabilitas dalam sektor publik melalui pendekatan teoritis yang relevan dengan konteks Indonesia.

Pidato Pengukuhan Prof. Johan Arifin, S.E., M.Si., Ph.D./Dok.Humas

“transparansi dan akuntabilitas saling terkait erat, di mana transparansi menjadi landasan untuk memungkinkan pengawasan yang efektif, sedangkan akuntabilitas adalah kewajiban untuk mempertanggungjawabkan setiap kebijakan kepada Masyarakat,” ungkapnya.
Sementara itu, Prof. Dr. Drs. Sutrisno, M.M., dalam pidato bertajuk “Quo Vadis Perbankan Syariah Indonesia?”, mengulas tantangan dan prospek perbankan syariah di Indonesia. Ia menekankan perlunya inovasi dan strategi yang berorientasi pada kepercayaan publik untuk memperkuat posisi perbankan syariah di tingkat nasional maupun global.

Pidato Pengukuhan Prof. Dr. Drs. Sutrisno, M.M.

“Perbankan syariah di Indonesia menghadapi tantangan besar, terutama dalam hal literasi keuangan syariah yang rendah, pembiayaan yang belum sepenuhnya sesuai dengan prinsip syariah, serta upaya untuk meningkatkan kontribusinya terhadap perekonomian nasional. Dibutuhkan strategi inovatif dan kolaborasi semua pihak agar perbankan syariah dapat lebih kompetitif dan relevan,” ujarnya.
Pengukuhan ini menjadi bukti komitmen UII dalam mencetak akademisi yang tidak hanya unggul secara akademik tetapi juga memberikan kontribusi nyata terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan masyarakat. (Andri/Humas)

Suasana Diskusi/Dok.Humas

Yayasan Badan Wakaf Universitas Islam Indonesia (YBW UII) mengadakan acara Sharing Sistem Informasi Terintegrasi dengan Binus University pada Kamis, 28 November 2024/26 Jumadil Awal 1446, bertempat di Gedung Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia lantai 4. Acara ini dihadiri oleh jajaran Pembina, Pengawas, Pengurus, Rektorat, Dekanat, Ketua Jurusan, Ketua Program Studi, Pejabat Struktural YBW UII, Kepala Badan Sistem Informasi serta Kepala Divisi Teknologi Informasi dari berbagai fakultas di lingkungan UII.
Acara Sharing Sistem Informasi Terintegrasi yang digelar oleh Yayasan Badan Wakaf Universitas Islam Indonesia (YBW UII) menghadirkan narasumber dari Binus University, yang sudah berpengalaman dalam pengembangan sistem informasi. Diskusi ini dirancang untuk memberikan wawasan dan inspirasi bagi Yayasan dan UII dalam mengembangkan teknologi informasi yang mampu menopang transformasi digital di perguruan tinggi.
Dr. Suparman Marzuki, S.H., M.Si., Ketua Umum Pengurus YBW UII, membuka acara dengan semangat tinggi. Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa integrasi sistem informasi bukan hanya sekedar kebutuhan teknis, tetapi juga elemen strategis yang dapat mempercepat pencapaian visi Universitas.
“Hari ini menjadi momen penting bagi UII untuk memperkaya wawasan tentang bagaimana sebuah sistem informasi dirancang, dikembangkan, dan dikelola oleh institusi yang telah menjadi rujukan, seperti Binus University. Dalam era teknologi yang berkembang begitu pesat, keterbukaan untuk belajar dan beradaptasi menjadi kunci utama. Meski UII telah memiliki sistem yang terus dikembangkan, Namun, tidak ada salahnya untuk melihat referensi dari tempat lain yang dapat memberi wawasan baru guna menyempurnakan dan memperkuat sistem yang ada, tidak hanya untuk mendukung pengembangan akademik dan SDM, tetapi juga pengelolaan keuangan dan aspek strategis lainnya.,” ujar Dr. Suparman di hadapan peserta.

Sambutan Ketua Umum Pengurus Yayasan Badan Wakaf UII, Dr. Suparman Marzuki, S.H., M.Si./Dok.Humas

Acara ini semakin menarik dengan pemaparan dua pembicara, yaitu Prof. Dr. Ir. Harjanto Prabowo, Vice President Binus Higher Education dan Professional Services, dan Ivan Sangkereng, S.T., M.M., Board of Director Information System Binus University. Prof. Dr. Ir. Harjanto Prabowo memaparkan visi besar Binus University dalam membangun ekosistem digital yang mendukung keberlanjutan institusi pendidikan tinggi.
“UII dan Binus University memiliki hubungan yang sudah lama terjalin. Transformasi digital di Binus sendiri dimulai sejak tahun 2018. Salah satu kekuatan kami adalah memiliki strategic objective yang menerjemahkan visi tahun 2035, di mana Binusian dan teknologi menjadi fokus utama. Bagi kami, manusia dan teknologi adalah satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan,” ujar Prof. Harjanto.
Ia juga menjelaskan langkah strategis Binus dalam mengelola institusi, di antaranya melalui penerapan Sentralisasi Operasi dan Desentralisasi Akademik (SODA) sejak tahun 2000. Pendekatan ini, menurutnya, menjadi kunci dalam menciptakan sistem yang adaptif, efektif, dan mampu mendukung keberlanjutan institusi di masa depan.

Pemaparan Materi oleh Prof. Dr. Ir. Harjanto Prabowo dan Ivan Sangkereng, S.T., M.M./Dok.Humas

Sementara itu, Ivan Sangkereng, S.T., M.M., Board of Director Information System Binus University, menjelaskan bahwa sistem informasi terintegrasi membawa banyak manfaat, terutama dalam meningkatkan efisiensi dan transparansi.
“Sistem ini mengurangi beban kerja karena satu data bisa digunakan bersama. Transparansi data meningkat, kepercayaan dan akuntabilitas jadi lebih tinggi. Dengan single data, pengambilan keputusan menjadi lebih solid dan akurat karena sumber datanya sama,” jelas Ivan.
Namun, ia juga mengingatkan bahwa perguruan tinggi menghadapi tantangan seperti keterbatasan anggaran, kurangnya SDM yang memadai, dan kebutuhan tata kelola IT yang baik. “Agar sistem integrasi berjalan efektif, kita harus menentukan alur proses bisnis yang jelas sebagai fondasi untuk jangka panjang,” ujarnya.
Diskusi yang berlangsung intensif memunculkan berbagai pertanyaan dan masukan dari peserta. Berbagai tantangan, mulai dari integrasi data lintas fakultas hingga optimalisasi teknologi untuk mendukung layanan akademik dan administratif, menjadi topik yang hangat dibahas.
Dengan menghadirkan dua pembicara kunci dari institusi yang bereputasi, acara ini tidak hanya menjadi forum belajar dari Binus University, tetapi juga menjadi momen refleksi bagi UII untuk merancang strategi pengembangan teknologi informasi yang lebih baik. Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, YBW UII berharap langkah ini menjadi awal dari transformasi digital yang mendukung UII menuju masa depan yang lebih cerah.
Di penghujung acara, suasana penuh optimisme dan antusiasme terlihat jelas. Langkah bersama ini menjadi bukti bahwa kolaborasi adalah kunci untuk mencapai kemajuan yang lebih besar. (Andri/Humas)

Suasana Sharing Session/Dok.Humas

Yayasan Badan Wakaf Universitas Islam Indonesia (YBW UII) sukses menyelenggarakan Sharing Session dan Focus Group Discussion (FGD) bertema “Penguatan Tata Kelola Filantropi Keagamaan untuk Pemberdayaan Inklusif dan Keadilan Sosial” pada Selasa, 19 November 2024/17 Jumadil Awal 1446. Acara yang diselenggarakan di Ruang Sidang 1 YBW UII ini menghadirkan dua pembicara utama yang kompeten dalam bidang filantropi serta tamu undangan yang terdiri atas pimpinan unit di bawah yayasan dan Direktur Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Islam Indonesia (DPPM UII).
Mengawali acara yaitu sambutan oleh Ketua Pemberdayaan Masyarakat Drs. Aden Wijdan Syarif Zaidan, M.Si. “Kegiatan ini merupakan langkah awal kami dalam menyusun profil dan strategi pemberdayaan masyarakat. Selama ini, fokus penguatan kami lebih banyak pada aspek karitas, selanjutnya kami ingin belajar untuk memperkuat pendekatan pada aspek pemberdayaan sosial atau social empowerment,” sambutnya.

Sambutan Ketua Pemberdayaan Masyarakat Drs. Aden Wijdan Syarif Zaidan, M.Si./Dok.Humas

Profesor Amelia Fauzia, M.A., Ph.D., Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang juga menjabat sebagai Direktur Social Trust Fund UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, menjadi pembicara pertama yang membahas secara mendalam mengenai penguatan tata kelola filantropi keagamaan. Dalam paparannya, Prof. Amelia menekankan pentingnya pemberdayaan inklusif dan keadilan sosial dalam pengelolaan filantropi keagamaan.
Jalannya diskusi dipandu oleh Supriyanto Abdi, S.Ag., MCAA., Ph.D., yang merupakan Konsultan Bidang Pemberdayaan Masyarakat PYBW UII. Dengan pengalamannya di bidang pemberdayaan masyarakat, beliau berhasil mengarahkan diskusi menjadi lebih terarah dan substantif.
Sementara itu, pembicara kedua, Haryo Mojopahit, M.Hum. selaku Managing Director IDEAS, Dompet Dhuafa Jakarta, menyampaikan materi dengan tema “Philanthropy with Value, Innovation and Perfection” Pembahasan ini memberikan perspektif baru tentang bagaimana nilai-nilai, inovasi, dan kesempurnaan dapat diintegrasikan dalam praktik filantropi modern.
“Di era modern ini, praktik filantropi perlu diselaraskan dengan inovasi dan nilai-nilai yang kuat. Kita harus terus berinovasi dalam pengelolaan dana sosial agar manfaatnya bisa lebih optimal dan tepat sasaran,” tegas Haryo dalam sesinya.
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya YBW UII khususnya dalam bidang pemberdayaan masyarakat dalam meningkatkan pemahaman dan kualitas pengelolaan filantropi keagamaan. Melalui sharing session ini, diharapkan dapat memberikan wawasan baru dan strategi yang dapat diimplementasikan dalam pengembangan filantropi keagamaan yang lebih inklusif dan berkeadilan. (Andri/Humas)

Sesi Foto bersama./Dok.Humas