Tag Archive for: YBW UII

YBW UII sebagai Juara 1 Festival Seni Pertunjukan 2025/Dok.Humas

Universitas Islam Indonesia (UII) menggelar Festival Seni Pertunjukan 2025 sebagai bagian dari rangkaian kegiatan Milad ke 82 UII. Acara diselenggarakan secara meriah di Auditorium Prof. KH. Abdul Kahar Mudzakkir Kampus Terpadu UII. Acara ini merupakan salah satu ajang kreativitas dan kolaborasi Sivitas Akademika UII.

Festival Seni Pertunjukan tahun ini mengusung tema ”UII Mengerti Bumi”, dengan menampilkan berbagai drama musikal dan beragam cerita dari masing-masing penampil. Yayasan Badan Wakaf UII memilih cerita tentang “Dewi Sri Sang Penjaga Bumi”. Dalam cerita ini sosok Dewi Sri menjadi simbol kesuburan, kesejahteraan dan kemakmuran.

Panitia festival Seni ini menunjuk tiga juri yaitu Arbain Rambey seorang fotografer, jurnalis, mantan redaktur foto Kompas, dan dosen fotografi; Dik Doank seorang aktor, pembawa acara, penyanyi, aktivis sosial, dan duta lingkungan; serta Tyok Satrio seorang penyanyi dan penulis lagu.

Yayasan Badan Wakaf UII yang tampil memukau dan berhasil meraih dua penghargaan sekaligus yaitu juara 1 dan Juara Kategori Kreativitas dan Orisinalitas Terbaik. Juara 2 diraih oleh Fakultas Hukum, serta Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan UII sebagai juara 3.

Penampilan Yayasan Badan Wakaf UII/Dok.Humas

Rektor UII, Prof. Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D., menyampaikan seni mempunyai banyak fungsi, seni dapat menjadi representasi sosial, menjadi wasilah kritik sosial serta untuk menyampaikan pesan. Ini merupakan kesekian kalinya penyelenggaraan pertunjukan seni di UII, beliau juga berharap ajang ini dapat mempererat kebersamaan, meningkatkan produktivitas dan juga diharapkan dapat meningkatkan kreatifitas kerja.

Festival pertunjukan seni ini diharapkan menjadi wadah kreatifitas dan kebersamaan seluruh Sivitas Akademika UII serta dapat menjadi inspirasi dan inovasi dalam penyelenggaraan festival seni di masa yang akan datang. (Humas)

Sesi Foto Bersama/Dok. Humas

Yayasan Badan Wakaf Universitas Islam Indonesia (YBW UII) sebagai penyelenggara acara Syawalan Ikatan Keluarga Ibu-Ibu Universitas Islam Indonesia (IKI UII) dan Pelepasan Calon Jamaah Haji pada Kamis, 18 Syawal 1446 H/17 April 2025 M bertempat di Auditorium Prof. KH. Abdul Kahar Mudzakkir, Kampus Terpadu UII Yogyakarta.

Sekretaris Pengurus YBW UII, Dr. Siti Anisah, S.H., M. Hum. dalam sambutannya berharap Syawalan IKI UII dapat dijadikan momen membangun kebersamaan dan mempererat silaturahmi antar anggota. “Atas nama Pengurus YBW UII saya mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 1446 H, mohon maaf lahir dan batin. Semoga Allah SWT menerima segala amal baik kita”, harapnya. 

Ketua Pengurus IKI UII, Prof. Nurul Indarti, Sivilikonom., Cand. Merc., Ph.D. memaparkan program-program yang sedang dan telah dijalankan oleh IKI UII. “Beberapa program IKI UII diantaranya pertemuan rutin 2 bulan sekali sebagai wadah berbagi ilmu, inspirasi, menjaga silaturahmi. Selanjutnya ada program bakti sosial dalam rangka Milad UII, program anjangsana kepada istri-istri pimpinan UII, program hadroh dan program donasi kemanusiaan”. 

Lebih lanjut Prof. Nurul Indarti menjelaskan IKI UII memiliki program tali asih Ramadan yang sudah berjalan empat kali. “Sasaran program tali asih berganti setiap tahun dan tahun ini IKI UII menjangkau 80 pensiunan pegawai UII. Semoga UII tumbuh menjadi institusi yang tidak hanya unggul dalam ilmu tetapi juga kokoh dalam nilai kemanusiaan dan keislaman”, pungkasnya. 

Ernawati, S.E., S.Pd., mewakili calon jamaah haji menyampaikan ungkapan pamitan. “Saya mewakili Ibu-ibu yang akan menunaikan ibadah haji memohon doa restu agar ibadah kami dapat berjalan lancar dan menjadi haji yang mabrur serta amal ibadah kami diterima Allah SWT”, pintanya. 

Foto Dr. dr. Zaenal Muttaqien Sofro, Circ&Med, AIFM/Dok.Humas

Tausiyah Syawalan disampaikan Dr. dr. Zaenal Muttaqien Sofro, Circ&Med, AIFM. Kemenangan Idul Fitri kita raih ketika kita bisa melanjutkan amal kebaikan yang sudah kita jalankan selama bulan Ramadan. Jika selama Ramadan kita bisa menjaga lisan, namun selepas bulan Ramadan lisan kita sering menyakiti, artinya kita tidak memperoleh kemenangan Idul Fitri”, paparnya 

Acara Syawalan IKI UII dan Pelepasan Calon Jamaah Haji ditutup dengan doa bersama dengan harapan Allah SWT memberikan keberkahan kepada UII dan melindungi seluruh Calon Jamaah Haji UII. (Humas) 

Sesi Foto Bersama/Dok.Humas

Yayasan Badan Wakaf Universitas Islam Indonesia (YBW UII) menggelar acara Halalbihalal 1446 H di Hall lantai 1 Gedung Yayasan Badan Wakaf UII Jl. Cik Di Tiro Nomor 1 Yogyakarta pada Selasa, 8 April 2025/9 Syawal 1446. Acara yang mengusung temaTaburkan maaf, sucikan hati dalam indahnya kebersamaandimulai pukul 08.30 WIB sampai selesai dan dihadiri oleh Pembina, Pengawas, Pengurus, Pejabat Struktural serta pegawai di lingkungan Yayasan Badan Wakaf UII. 

Dalam suasana yang penuh kebahagiaan, acara diawali pembacaan Kalam Ilahi kemudian penyampaian Ikrar Halalbihalal oleh Ketua Umum Pengurus Yayasan Badan Wakaf UII, Dr. Suparman Marzuki, S.H., M.Si., dilanjutkan Ikrar Halalbihahal Ketua Pengawas, Prof. Ir. Widodo. MSCE., Ph.D. , serta Ikrar Halalbihalal Ketua Pembina yang disampaikan oleh Dr. Ir. Luthfi Hasan, M.S. 

“Acara ini menjadi momentum penting untuk mempererat silaturahmi dan membangun kebersamaan di antara seluruh keluarga besar UII pasca bulan suci Ramadan,” ujar Dr. Suparman Marzuki, S.H., M.Si dalam penyampaian ikrarnya. 

Foto Ahmad Rafiq, S.Ag., M.Ag., M.A., Ph.D./Dok. Humas

Dalam rangkaian acara ini, disampaikan pula Tausiyah oleh Ahmad Rafiq, S.Ag., M.Ag., M.A., Ph.D. Dalam tausiyahnya, beliau menekankan pentingnya tradisi saling memaafkan. “Maafnya berdasarkan perasaan tulus dan kesadaran,” ujarnya. 

Ahmad Rafiq juga mengaitkan makna Halalbihalal dengan perjalanan ibadah Ramadan, “Sepanjang Ramadan kita jaga hubungan kita dengan Allah, dan karena sebab itu kita jaga hubungan kita dengan sesama manusia.” Beliau menekankan, “Setelah Ramadan kita bersihkan hak agami, jangan sampai ada yang tersisa.” 

Acara Halalbihalal diakhiri dengan doa bersama dengan harapan dapat menghadirkan suasana keakraban serta memperkuat komitmen untuk terus memajukan Yayasan Badan Wakaf Universitas Islam Indonesia. (Humas) 

Suasana Buka Puasa Bersama/Dok.Humas

Yayasan Badan Wakaf Universitas Islam Indonesia (YBW UII) menggelar acara buka puasa bersama yang dihadiri oleh Pembina, Pengawas, Pengurus, jajaran Struktural serta Pegawai di lingkungan PYBW UII pada Jumat, 14 Maret 2025. Acara ini berlangsung di Selasar Kantor YBW UII lantai 2 dengan suasana penuh kebersamaan dan kehangatan.

Acara diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an, dilanjutkan dengan tausiyah oleh Prof. Dr. H. Abdul Mustaqiem, S.Ag., M.Ag., Beliau adalah Dosen dan Guru Besar dari UIN Sunan Kalijaga. Dalam tausiyahnya, beliau membahas tentang Kunci Kebahagiaan Dunia dan Akhirat. Beliau menyampaikan bahwa kebahagiaan sejati dapat dicapai dengan memperkuat iman, memperbanyak amal saleh, serta menjalin hubungan baik dengan sesama. “Kunci kebahagiaan tidak hanya terletak pada keberlimpahan materi, tetapi juga pada ketenangan hati yang diperoleh melalui ketakwaan dan kepedulian sosial,” ujarnya.

Lebih lanjut, Prof. Dr. H. Abdul Mustaqiem menjelaskan bahwa kebahagiaan di dunia tidak lepas dari bagaimana seseorang mampu menjalankan kehidupannya dengan penuh rasa syukur dan kesabaran. Ia menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara urusan dunia dan akhirat, karena keduanya saling berkaitan.

Tausiyah oleh Prof. Dr. H. Abdul Mustaqiem, S.Ag., M.Ag/Dok.Humas

Beliau juga mengajak seluruh peserta untuk meningkatkan ketakwaan dengan memperbanyak ibadah, berbagi kepada sesama, serta menjauhi sifat-sifat negatif seperti iri, dengki, dan sombong.

Acara buka puasa bersama ini menjadi momentum untuk mempererat silaturahmi antar civitas YBW UII. Selain menikmati hidangan berbuka puasa, para peserta juga berkesempatan untuk berdiskusi dan saling berbagi pengalaman.

Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan seluruh elemen YBW UII dapat semakin termotivasi untuk menjalani ibadah di bulan suci Ramadhan dengan penuh keikhlasan serta mengamalkan nilai-nilai kebaikan dalam kehidupan sehari-hari.(Andri/Humas)

Yayasan Badan Wakaf Universitas Islam Indonesia (YBW UII) menerima kunjungan silaturahmi dari Yayasan Ibn Khaldun pada 26 Februari 2025/27 Syakban 1446. Acara ini berlangsung di Ruang Sidang 1 YBW UII. Rombongan Yayasan Ibn Khaldun yang dipimpin oleh Dr. H. Didi Hilman, S.H., M.H., M.Pd.I., beserta jajaran disambut dengan hangat oleh Ketua Pengembangan Pendidikan PYBW UII, Prof. Drs. Allwar, M.Sc., Ph.D., dan Ketua Pemberdayaan Masyarakat YBW UII, Drs. Aden Wijdan Syarif Zaidan, M.Si.

Kunjungan ini bertujuan untuk mempererat hubungan antara kedua Yayasan serta mendiskusikan berbagai peluang kerja sama dalam bidang Pendidikan dan Pemberdayaan Masyarakat. Dalam pertemuan tersebut, kedua belah pihak berbagi pengalaman mengenai pengelolaan Yayasan, program-program unggulan, serta strategi dalam meningkatkan mutu pendidikan dan kesejahteraan masyarakat.

Prof. Drs. Allwar, M.Sc., Ph.D., dalam sambutannya mengungkapkan apresiasinya atas kunjungan Yayasan Ibn Khaldun. “Kami sangat menyambut baik silaturahmi ini sebagai ajang untuk berbagi pengalaman dan membangun sinergi yang lebih luas dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa serta meningkatkan kesejahteraan umat,” ujarnya.

Suasana penayangan video profile YBW UII/Dok.Humas

Senada dengan itu, Dr. H. Didi Hilman, S.H., M.H., M.Pd.I., menyampaikan harapannya agar pertemuan ini menjadi awal dari kerja sama yang lebih erat di berbagai bidang. “Kami melihat banyak kesamaan harapan antara Yayasan Ibn Khaldun dan YBW UII. Terima Kasih karena kami juga mendapat informasi dan ilmu yang banyak dari YBW UII, kami berharap ke depan dapat terjalin kolaborasi yang bermanfaat bagi kedua lembaga,” ungkapnya.

Diskusi yang berlangsung penuh keakraban ini diakhiri dengan pertukaran cendera mata sebagai simbol persahabatan dan komitmen untuk terus menjalin komunikasi yang baik di masa mendatang. Kedua Yayasan sepakat untuk menjajaki kerja sama lebih lanjut yang dapat memberikan manfaat bagi dunia pendidikan dan masyarakat secara umum.

Kunjungan ini menegaskan komitmen kedua Yayasan dalam membangun hubungan yang harmonis serta berkontribusi dalam pengembangan Pendidikan dan Pemberdayaan Masyarakat di Indonesia. (Andri/Humas)

Dalam acara Musyawarah Nasional (Munas) ke-VI dan Reuni Ikatan Alumni Universitas Islam Indonesia (IKA UII) yang diselenggarakan di Semarang, Jawa Tengah bertempat di Hotel Tentrem pada Sabtu 15 Februari 2025/16 Syakban 1446, Prof. Mahfud MD yang merupakan Anggota Dewan Pengurus Badan Wakaf UII sejak 14 Oktober 2001 menyampaikan taklimat yang berisi refleksi perjalanan sejarah organisasi alumni UII serta peran kaum muslimin dalam pembangunan negara.

Acara yang dihadiri oleh Komjen Polisi (Purn.) Drs. Nana Sudjana selaku Pj. Gubernur Jawa Tengah, Prof. Dr. Mohammad Syarifuddin selaku Ketua Umum IKA UII, serta Prof. Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D. selaku Rektor UII ini menjadi momentum penting bagi para alumni UII dari 34 provinsi untuk berkumpul dan memperkuat silaturahmi.

Dalam sambutannya, Prof. Mahfud MD mengungkapkan kebanggaannya melihat perkembangan IKA UII yang semakin solid. “Dulu, jika ada Musyawarah Nasional, yang hadir tidak banyak, bahkan pelaksanaannya sering hanya di kantor atau di ruangan kecil. Namun, lihatlah sekarang—perwakilan dari 34 provinsi ingin hadir. Ini suatu kemajuan yang patut kita apresiasi,” ungkapnya.

Mantan Ketua IKA UII ini juga menceritakan perjalanan organisasi alumni yang mengalami pasang surut sejak era 1990-an. Ia mengenang kiprah para pendahulunya seperti Bapak Budi Sujono, Bapak Daliso Rudianto, dan Bapak Syafaruddin Alwi yang dengan gigih mempertahankan eksistensi IKA UII di masa-masa sulit, terutama menjelang era reformasi.

Prof. Mahfud menekankan bahwa UII merupakan produk sejarah yang lahir dari keinginan para pendiri bangsa untuk mencetak kader-kader umat dan bangsa. Universitas ini didirikan dengan tujuan mendidik kaum muslimin agar dapat berkontribusi dalam membangun Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang berlandaskan Pancasila.

Ia menjelaskan bagaimana pendidikan agama dan umum mulai disejajarkan melalui Surat Keputusan Bersama (SKB) Nomor 1453 yang dikeluarkan oleh Menteri Agama dan Menteri Pendidikan pada 20 Juni 1951. “SKB ini membuka jalan bagi santri untuk mengakses pendidikan formal secara lebih luas,” jelasnya.

Sejak saat itu, perkembangan pendidikan kaum muslimin semakin pesat. Prof. Mahfud memaparkan bagaimana secara bertahap lulusan dari kalangan santri mulai menempati posisi-posisi penting dalam berbagai sektor. “Pada tahun 1990-an, lulusan-lulusan dari kalangan santri mulai menduduki posisi penting, termasuk di institusi militer seperti Akabri,” ujarnya.

Memasuki era reformasi, perubahan semakin terasa. Para santri dan lulusan perguruan tinggi Islam, termasuk UII, kini dapat menduduki beragam jabatan strategis di pemerintahan dan swasta. “Oleh sebab itu, saat ini sudah tidak relevan jika ada yang mengatakan bahwa kaum muslimin mengalami diskriminasi. Jika ada yang merasa terdiskriminasi, kemungkinan besar hal itu terjadi bukan karena sistem negara, tetapi oleh dinamika internal di kalangan umat Islam sendiri,” tegas Prof. Mahfud.

Di akhir taklimatnya, ia menekankan pentingnya meninggalkan dikotomi yang memisahkan umat Islam dari arus utama pembangunan bangsa. “Saat ini, kaum muslimin telah menjadi bagian integral dari NKRI dan turut berperan dalam membangun negeri. Ini adalah hasil perjuangan panjang yang harus kita syukuri dan teruskan,” pungkasnya.

Prof. Mahfud menutup taklimatnya dengan mengingatkan bahwa sejarah bukan sekadar cerita masa lalu, tetapi pelajaran berharga yang dapat mengarahkan langkah ke depan dengan lebih bijaksana.

Munas ke-VI dan Reuni IKA UII ini sendiri berlangsung meriah dengan dihadiri perwakilan alumni dari seluruh Indonesia, menandai semakin kuatnya jaringan alumni UII dalam berkontribusi bagi pembangunan bangsa dan negara.

Yayasan Badan Wakaf Universitas Islam Indonesia (YBW UII) menyelenggarakan Sharing Session Pengembangan Usaha dengan tema “Manajemen Risiko” pada Selasa, 18 Februari 2025/20 Syakban 1446. Acara ini menghadirkan Bayu Widdhisiadji, S.E., M.M., yang saat ini menjabat sebagai Komisaris Utama PT. Unisia Medika Farma, sebagai narasumber. Kegiatan ini berlangsung di Ruang Sidang 1 YBW UII dan diikuti oleh Komisaris dan Direksi Unit Usaha YBW UII.

Acara dibuka secara resmi oleh Drs. Zulian Yamit, M.Si. (Ketua Pengembangan Usaha PYBW UII), yang dalam sambutannya menekankan pentingnya pengelolaan risiko dalam mengembangkan unit usaha. Beliau menyampaikan bahwa manajemen risiko yang baik dapat membantu meningkatkan daya saing dan keberlanjutan bisnis unit usaha YBW UII. Drs. Zulian Yamit, M.Si. juga mengapresiasi kehadiran narasumber serta peserta yang berpartisipasi aktif dalam kegiatan ini.

Turut hadir dalam kegiatan ini jajaran Pengurus YBW UII, di antaranya Drs. Zulian Yamit, M.Si. (Ketua Pengembangan Usaha), Suharto, S.E., M.Si. (Ketua Pengelola Aset, Infrastruktur, Kawasan, dan Pemeliharaan), Prof. Drs. Allwar, M.Sc., Ph.D. (Ketua Pengembangan Pendidikan), serta Dr. Siti Anisah, S.H., M.Hum. (Sekretaris). Para peserta aktif berdiskusi dan menggali wawasan mengenai berbagai tantangan serta peluang dalam pengelolaan risiko usaha.

Sharing Session ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman mengenai manajemen risiko dalam pengelolaan usaha, sehingga unit-unit usaha YBW UII dapat berkembang dengan lebih baik dan berkelanjutan. Dalam kesempatan ini, Bapak Bayu Widdhisiadji menyampaikan berbagai strategi dalam mengidentifikasi, mengukur, dan mengelola risiko usaha guna mencapai efisiensi dan stabilitas bisnis.

Pemaparan Bapak Bayu Widdhisiadji, S.E., M.M/Dok.Humas

Dalam paparannya, Bapak Bayu Widdhisiadji menekankan pentingnya penerapan Governance, Risk, and Compliance (GRC) dalam pengelolaan bisnis yang berkelanjutan. Ia juga menjelaskan konsep manajemen risiko berdasarkan ISO 31000, termasuk identifikasi risiko, evaluasi risiko, serta strategi mitigasi yang dapat diterapkan oleh unit usaha YBW UII. Selain itu, beliau juga membahas penerapan prinsip fiduciary duty dalam pengelolaan usaha, serta bagaimana tanggung jawab hukum dapat dipindahkan kepada pemegang saham, Direksi, atau Dewan Komisaris dalam situasi tertentu berdasarkan UU Perseroan Terbatas.

Dalam sesi diskusi, Bapak Bayu Widdhisiadji menyampaikan, “Manajemen risiko bukan hanya sekedar teori, tetapi harus diterapkan dalam setiap lini bisnis, dengan memahami risiko dan cara menanganinya, sehingga dapat dihindari potensi kerugian besar dan memastikan pertumbuhan usaha yang berkelanjutan”, paparnya.

Dengan adanya kegiatan ini, YBW UII berharap dapat meningkatkan kualitas tata kelola unit usahanya, sekaligus memperkuat sinergi antara Pengurus dan pengelola usaha dalam menghadapi tantangan bisnis di masa depan. (Andri/Humas)

Foto bersama/Dok.Humas

Yayasan Badan Wakaf Universitas Islam Indonesia (YBW UII) menerima kunjungan dan silaturahmi dari Yayasan Wahana Mandiri Indonesia (YWMI) pada Selasa 18 Februari 2025/19 Syakban 1446. Kegiatan yang berlangsung di Ruang Sidang 1 YBW UII ini menjadi momen penting dalam memperkuat hubungan kelembagaan dan membuka peluang kolaborasi di bidang Pemberdayaan Masyarakat.

Pertemuan tersebut dihadiri oleh Pengurus YBW UII, di antaranya Drs. Aden Wijdan Syarif Zaidan, M.Si. (Ketua Pemberdayaan Masyarakat), Dr. Siti Anisah, S.H., M.Hum. (Sekretaris YBW UII) dan Dr. Muzhoffar Akhwan, MA. (Ketua Lazis Unisia) beserta staf. Sementara itu, perwakilan dari Yayasan Wahana Mandiri Indonesia turut hadir untuk memperkenalkan program kerja mereka serta mendiskusikan potensi kerja sama yang dapat dikembangkan bersama.

Suasana Kunjungan dan Diskusi/Dok.Humas

Menguatkan Sinergi dalam Pemberdayaan Masyarakat

Dalam sambutannya, Drs. Aden Wijdan Syarif Zaidan menyampaikan apresiasinya atas kunjungan Yayasan Wahana Mandiri Indonesia. Menurutnya, kolaborasi antar lembaga seperti ini sangat penting dalam menghadapi tantangan pemberdayaan masyarakat yang semakin kompleks.

“Kami menyambut baik kunjungan ini sebagai langkah awal membangun sinergi yang bermanfaat bagi masyarakat. YBW UII selalu terbuka untuk berkolaborasi, terutama dalam program-program yang mendukung pendidikan, pemberdayaan ekonomi, dan penguatan kapasitas masyarakat,” ujarnya.

Ia juga menambahkan bahwa YBW UII melalui berbagai unit di bawah naungannya, seperti Lazis Unisia, Griya Cendekia, dan Embun Kalimasada, terus berkomitmen menghadirkan program yang berdampak nyata.

Peluang Kolaborasi di Berbagai Bidang

Diskusi yang berlangsung hangat ini mencakup berbagai peluang kerja sama, mulai dari program pendidikan, pengembangan usaha mikro, hingga bantuan sosial yang berkelanjutan. Dr. Muzhoffar Akhwan, MA., selaku Ketua Lazis Unisia, menekankan bahwa kolaborasi yang solid dapat memperluas jangkauan manfaat program yang dijalankan oleh kedua yayasan.

“Kami percaya bahwa kolaborasi dapat memperkuat dampak sosial yang dihasilkan. Dengan menyatukan sumber daya dan keahlian, kita dapat menghadirkan program yang lebih efektif dan menjangkau lebih banyak masyarakat yang membutuhkan,” imbuhnya.

Yayasan Wahana Mandiri Indonesia juga memaparkan program unggulan mereka, seperti pelatihan keterampilan kerja, pendampingan usaha kecil, dan program sosial lainnya. Perwakilan yayasan tersebut menyampaikan harapan agar kunjungan ini dapat melahirkan kolaborasi konkret yang memberikan dampak positif.

“Kami melihat YBW UII sebagai mitra strategis yang memiliki pengalaman luas dalam pemberdayaan masyarakat. Harapan kami, kolaborasi ini dapat mendorong lahirnya program-program baru yang bermanfaat, baik di bidang pendidikan, ekonomi, maupun sosial,” ungkap salah satu perwakilan Yayasan Wahana Mandiri Indonesia.

Penutup dan Harapan ke Depan

Pertemuan ini diakhiri dengan sesi foto bersama sebagai simbol terjalinnya hubungan baik antara kedua yayasan. Kedua belah pihak sepakat untuk menindaklanjuti diskusi ini dengan langkah konkret, termasuk pertemuan lanjutan guna merancang program bersama.

Dengan semangat kolaborasi, YBW UII dan Yayasan Wahana Mandiri Indonesia berharap dapat terus memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat, sejalan dengan visi dan misi kedua lembaga dalam memberdayakan dan memajukan kehidupan sosial. (Andri/Humas)

Suasana Rapat Koordinasi/Dok.Humas

Yayasan Badan Wakaf Universitas Islam Indonesia (YBW UII) melakukan Rapat Koordinasi terkait pengelolaan aset yang direncanakan akan diserahkan sebagai hibah dari Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Yogyakarta. Aset tersebut berkaitan dengan rencana penataan landscape kawasan Embung UII Barat dan Timur.
Acara Koordinasi ini berlangsung pada Rabu, 5 Januari 2025 bertepatan dengan 6 Syakban 1446 di Ruang Sidang 1 YBW UII. Dalam pertemuan tersebut, berbagai pihak dari Pengurus YBW UII, Pimpinan dan Staf PAIK (Pengelola Aset, Infrastruktur, Kawasan, dan Pemeliharaan) YBW UII membahas proses administratif dan teknis dalam penyerahan aset guna mendukung upaya penataan kawasan yang lebih baik.
Ketua Umum Pengurus YBW UII, Dr. Suparman Marzuki, S.H., M.Si. menyampaikan bahwa penataan kawasan embung UII merupakan bagian dari komitmen UII dalam mendukung pengembangan infrastruktur lingkungan yang berkelanjutan. “Kami berharap kerja sama ini dapat memberikan manfaat bagi pengelolaan lingkungan di sekitar kawasan UII, serta meningkatkan kenyamanan bagi mahasiswa dan masyarakat sekitar,” ujarnya.

Arahan Oleh Ketua Umum PYBW UII Dr. Suparman Marzuki, S.H., M.Si/Dok.Humas

Sementara itu, perwakilan dari BPPW Yogyakarta menyambut baik inisiatif ini dan menegaskan pentingnya sinergi antara berbagai pihak dalam menciptakan kawasan yang tertata dan fungsional.
Rapat Koordinasi ini diharapkan dapat mempercepat proses hibah serta memastikan bahwa aset yang dikelola dapat dimanfaatkan secara optimal sesuai dengan peruntukannya. (Andri/Humas)

Jajaran Pimpinan Yayasan Badan Wakaf UII, Rektor, Wakil Rektor, dan Guru Besar UII/Dok.Humas UII

Universitas Islam Indonesia (UII) menggelar Rapat Terbuka Senat dalam rangka Pidato Milad ke-82 yang mengusung tema “UII Mengerti Bumi”. Acara ini berlangsung di Auditorium Prof. K.H. Abdulkahar Mudzakkir, Kampus Terpadu UII, pada Kamis, 30 Januari 2024/30 Rajab 1446.

Rektor UII, Fathul Wahid, dalam sambutannya menyampaikan Laporan Perkembangan UII Tahun 2024. Dalam laporannya, Rektor menyoroti berbagai pencapaian akademik, peningkatan rekognisi internasional, serta komitmen UII dalam menciptakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat yang terintegrasi dengan nilai keislaman kosmopolitan dan kebangsaan. Selain itu, beliau juga menegaskan upaya UII dalam membangun ekosistem teknologi informasi yang semakin kuat serta peningkatan program internasional yang menjadi bagian dari strategi pengembangan Universitas.Ketua Umum Pengurus Yayasan Badan Wakaf Universitas Islam Indonesia (YBW UII), Dr. Suparman Marzuki, S.H., M.Si., turut memberikan sambutan terkait Milad ke-82 UII. Dalam pidatonya, ia menekankan pentingnya kolaborasi antara Universitas dan Yayasan dalam mengembangkan institusi secara berkelanjutan, serta mengajak seluruh civitas akademika untuk terus menjaga nilai-nilai kebangsaan dan keislaman yang menjadi ciri khas UII.

Sambutan Ketua Umum PYBW UII, Dr. Suparman Marzuki, S.H., M.Si./Dok.Humas UII

Selanjutnya pemaparan pidato ilmiah oleh Dr. Hijrah Purnama Putra, S.T., M.Eng., Dosen Jurusan Teknik Lingkungan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) UII, menyampaikan pidato ilmiah dengan tema “Mengerti Bumi: Menuju Zero Waste Society yang Berdaya dan Berkelanjutan”. Dalam pidatonya, ia menekankan urgensi penerapan konsep zero waste dalam kehidupan sehari-hari guna menjaga keberlanjutan lingkungan. Ia juga mendorong keterlibatan aktif seluruh elemen masyarakat, termasuk perguruan tinggi, dalam mendukung upaya pelestarian bumi melalui riset dan inovasi yang berbasis keberlanjutan.
Dalam pemaparannya, Dr. Hijrah Purnama Putra menjelaskan bahwa kondisi lingkungan global saat ini menunjukkan tren degradasi signifikan akibat berbagai aktivitas manusia, termasuk perubahan iklim, pencemaran udara, dan degradasi tanah. Ia menyoroti pentingnya peran perguruan tinggi dalam membangun kesadaran dan aksi nyata untuk mitigasi serta adaptasi terhadap tantangan lingkungan.
Dr. Hijrah juga menguraikan konsep zero waste yang mencakup pendekatan “cegah-pilah-olah” dalam pengelolaan sampah. Menurutnya, Indonesia saat ini menghasilkan lebih dari 70 juta ton sampah per tahun, dengan sebagian besar masih berakhir di tempat pembuangan akhir (TPA). Oleh karena itu, diperlukan sistem pengelolaan yang lebih berkelanjutan, termasuk penerapan prinsip ekonomi sirkular dalam pemanfaatan limbah menjadi sumber daya yang bernilai ekonomi.
Lebih lanjut, Dr. Hijrah mengajak civitas akademika UII untuk aktif dalam pengelolaan lingkungan dengan menerapkan sistem pengelolaan sampah yang lebih baik di kampus, serta melakukan penelitian dan inovasi terkait teknologi pengolahan limbah yang ramah lingkungan. Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi antara akademisi, pemerintah, dan industri dalam mewujudkan Zero Waste Society yang berdaya dan berkelanjutan.
Acara ini menjadi momentum bagi UII untuk menegaskan peran strategisnya dalam mencetak lulusan yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga memiliki kepedulian terhadap isu lingkungan dan sosial. Dengan tema “UII Mengerti Bumi”, UII berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam menciptakan solusi terhadap permasalahan lingkungan serta mengembangkan inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat luas.
Sebagai penutup acara, UII memberikan penghargaan kepada dosen dan tenaga kependidikan yang memiliki loyalitas lama serta berprestasi. Penghargaan ini diberikan sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi mereka dalam mendukung pengembangan akademik dan administrasi di UII. Penghargaan ini diharapkan dapat memotivasi seluruh civitas akademika untuk terus berkontribusi dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan pelayanan di UII. (Andri/Humas)